Jumat, 06 Juni 2014

RINGKASAN NOVEL

RINGKASAN NOVEL
JOYA VS ANDIEN



Judul Buku/Novel        : Joya vs Andien
Penerbit                      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit               : 2005
Cetakan                       : Jakarta, April 2005
Tebal buku                  : 284 halaman

Pengarang                   : Gianti Pradipta


            Didalam novel Joya vs Andien ini menceritakan tentang dua gadis kembar yang memiliki perbedaan karakter. Kakaknya yang bernama Joya memiliki karakter tomboy, penuh semangat, suka sekali baca dan nonton film, aktif dalam kegiatan disekolah baik kegiatan OSIS dan juga Kegiatan debat. Kegiatan debat yang dimaksud bukan debat berkelahi, tapi debat dalam hal membicarakan sesuatu yang dilandaskan dengan alasan-alasan yang kuat dan biasanya alasan tersebut berbeda satu dengan yang lain. Sedangkan Andien adiknya memiliki karakter feminin, kalem, modis,suka perhitungan dalam melakukan sesuatu, pendengar setia R&B serta hip hop, ikut dalam kegiatan cheers di sekolahnya. Andien pun termasuk ke dalam cewek populer di sekolahnya itu. Andien dan Joya bersekolah di tempat yang sama. Meski kembar, Andien dan Joya ternyata tidak akur atau tidak akrab satu dengan yang lain. Mungkin karena berawal dari segi penampilan yang berbeda dan juga sifat yang berbeda. Tapi di balik semua perbedaan itu, ada dua persamaan Joya dan Andien yaitu mereka berdua sama-sama cantik dan cerdas dalam bidangnya masing-masing. Andien bersama teamnya sudah beberapa kali menjuarai berbagai perlombaan cheerleader antar SMU. Sedangkan Joya dan teamnya merupakan salah satu team terkuat ditingkat SMU.
            Varajoyane Prenser dan Varandiena Prenser pagi itu tengah bersiap-siap untuk ke sekolah. Sesampainya di sekolah, Joya langsung berlari ke kelas karena dia ingin mencontek PR matematika yang belum ia kerjakan karena keasikan menonton film kesukaanya itu. Ivan pun sebagai sahabat Joya dengan baik langsung memberikan PR nya itu kepada Joya. Belum selesai menyalin PR dari Ivan, ternyata bel tanda masuk berbunyi dan  bu Mya guru matematika sudah masuk dan anak-anak sudah memberi salam kepada bu Mya. Dengan cepat bu Mya pun langsung menyuruh anak-anak untuk mengumpulkan PR matematika, dan Joya pun dengan terburu-buru terus saja mengerjakan PR. Tiba-tiba bu Mya menghampiri meja Joya dan Ivan, yang memang Joya dan Ivan duduk bersebelahan. Bu Mya pun melihat Joya masih mengerjakan PR, dengan tegas bu Mya menyuruh Joya berdiri di pojok kelas selama pelajaran bu Mya.
             Ivan adalah mantan pacar dari Andien adiknya itu, Joya menjadi dekat dengan Ivan karena Ivan selalu menjadikan Joya sebagai tempat curhatnya tentang Andien. Menurut Ivan, Joya memiliki banyak solusi yang bagus mengenai banyak hal serta Joya termasuk pendengar yang baik. Setelah Andien putus dengan Ivan hubungan mereka berdua sempat renggang, dan Joya lah yang mendamaikan mereka berdua. Namun perdamaian mereka berdua tidak berlangsung lama, karena Andien telah memiliki kekasih yang bernama Harlod. Dan Ivan pun sempat patah hati menerima kabar Andien dan Harold pacaran. Harlod berperawakan tinggi besar, tipe cowok pandai dan agak pemalas, tetapi memiliki sejuta kata untuk menaklukkan hati Andien, dengan rambut yang nyaris botak menambah kesan garang pada tampanagnya. Joya memang tidak paham hal apa yang membuat Andien dan Ivan menjadi putus. Tetapi Joya sebenarnya paham yang menyebabkan mereka putus ialah karena Andien tidak tahan bila harus memperhatikan Ivan yang lahir dari keluarga yang kurang harmonis.
            Sedangkan Joya masih terus mengingat first love nya sewaktu ia SMP. Cowok itu bernama Boniviro yang merupakan kakak kelasnya di SMP. Boniviro telah meninggal dunia karena sakit leukemia yang sudah parah. Boniviro telah meninggal sekitar dua tahun yang lalu sewaktu Joya kelas 3 SMP. Boniviro sangat memperhatikan Joya, namun pada saat itu Joya belum mau terikat pada suatu hubungan dan juga ia masih egois untuk mengalah ataupun merasa bersalah. Joya pun putus dengan Boniviro , namun setelah putus Joya merasa kehilangan dan menganggap bahwa Boniviro sudah melupakannya. Tanpa di ketahui Joya, ternyata penyakit Boniviro kembali kambuh dan Boniviro harus dirawat di rumah sakit. Minggu-minggu terakhir menjelang kepergian Boniviro, Joya tidak pernah absen menjenguknya sambil terus mendoakannya. Sejak kepergian Boniviro, Joya belum mendapatkan cowok sebagai pengganti di hatinya Joya.
            Setelah pulang sekolah, Ivan mengajak Joya untuk menonton pertandingan basket kelas mereka dengan kelasnya Gerald. Gerald adalah cowok yang akhir-akhir ini menjadi perhatian Joya. Ivan pun tau bahwa Joya tertarik kepada Gerald, dan nampaknya Gerald juga memiliki perasaan yang sama kepada Joya. Maka dari itu Ivan ingin menjadi mak comblang bagi Joya dan juga Gerald.
            Pertandingan pun dimulai, Joya pun memberi semangat bagi Ivan dan juga teman-teman kelasnya. Gerald bertubuh atletis dan berisi dengan rambutnya yang lurus di shaggy model cowok, meskipun sedikit aneh tapi cocok juga.
            Saat break pertandingan, Gerald menghampiri Joya yang pada saat itu sedang ditemani Andien yang juga sedang menunggu Harold yang sedang pergi ke kantin. Gerald pun menyapa kedua gadis kembar tersebut, tidak lama kemudian Ivan datang dan juga menyapa Andien. Namun Andien tidak membalas sapaan Ivan, malah Andien membuang muka. Terlihat Harold sudah berjalan meninggalkan kantin, Andien pun langsung meninggalkan tempat itu dan berjalan untuk menghampiri Harold untuk pulang bersama. Ivan pun hanya bisa menghela napas sambil memperhatikan Andien dan Harold. Ivan pun tidak terlarut lama memperhatikan Andien dan juga Harold, Ivan meminta ijin kepada Joya dan Gerald untuk ke kantin membeli minum. Gerald pun mulai membuka pembicaraan. Joya dengan kaget menjawab ucapan Gerald. Tiba-tiba Gerald bertanya kepada Joya tentang hubungannya dengan Ivan. Dengan santai Joya menceritakan mengenai kedekatannya dengan Ivan. Setelah itu Gerald bertanya kembali kepada Joya tentang kedekatannya dengan cowok lain selain Ivan. Joya pun hanya menjawab dengan senyuman kecil. Tiba-tiba terdengar bunyi pluit yang menandakan waktu break sudah selesai. Gerald pun langsung meninggalkan Joya dan kembali ke lapangan.
            Malam harinya Ivan menelpon ke rumah Joya, namun pada saat itu Andien yang mengangkat telpon itu. Andien pun pura-pura tidak mengenal suara Ivan, dengan sinis Andien mengatakan “ Joya nya lagi mandi, kalo mau nelpon nanti aja !” setelah itu telepon ditutup oleh Andien. Joya yang mengetahui hal itu langsung menanyakan kepada Andien siapa yang sudah menelponnya, Andien pun menjawab “Ivan” !. Dengan pelan Joya memberitahu kepada Andien untuk tidak sinis ataupun jutek kepada Ivan. Namun Andien enggan untuk mendengarkannya, ia malah mengungkit-ungkit kembali Boniviro kepada Joya. Joya pun mencoba meredakan suasana dengan bertanya mengapa Andien tidak malem mingguan bersama Harold. Andien pun hanya menghela napas lalu menggeleng.
            Di tempat lain ternyata malam itu Harold sedang menonton film di bioskop bersama seorang cewek manis bernama Helga. Setelah selesai menganter pulang Helga ke rumahnya, Harold pun langsung mengaktifkan ponselnnya itu dan langsung menelpon Andien. Andien pun mengangkat telpon dari Harold dengan jutek dan tak lama mereka bercakap Andien langsung mematikan telpon dari Harold sebagai ungkapan kekesalannya kepada Harold. Memang Harold dan Andien tidak sering memiliki rencana pergi pada saat malam minggu. Tapi Andien hanya ingin kabar dari Harold.
            Senin yang indah dan dingin dilewatkan murid-murid tanpa upacar bendera. Hari itu kampanye pemilihan ketua OSIS baru dimulai. Dan Ivan menjadi salah satu dari tiga calon terpilih, dua calon lainnya ialah Allys dan Fai. Joya pun membantu Ivan dalam masa kampanye nya itu. Saat Joya menempel pamflet kampanye milik Ivan, Joya melihat Dido dan langsung menghampirinya untuk meminta bantuan dalam hal menyeleksi anak-anak baru yang akan masuk ke team debatnya itu. Dido satu kelas dengan Andien, cowok bermata cokelat dengan rambut yang agak gondrong dan penampilan yang berantakan ini selalu mengeluarkan pendapat yang terkadang berisi kritikan pedas dan terkesan ajaib. Bel masuk pun berbunyi, Dido yang melihat Andien mengantuk langsung mengagetkan Andien. Andien pun terkejut, dengan sadar Andien pun tiba-tiba bertanya kepada Dido. Andien menanyakan kebenaran tentang kepergian Harold dengan Dido malam minggu kemarin. Dido pun menjawab, bahwa Harold tidak ikut pergi dengannya. Namun Harold sempat mengatakan pada Dido bahwa ia akan pergi dengan ceweknya. Andien pun terkejut mendengar hal itu. Sepulang sekolah Harold sudah menunggu Dido di balkon kelasnya. Setelah melihat Dido, Harold langsung menghampiri Dido untuk menyuruh Dido berbohong jika Andien bertanya kepada Dido mengenai kepergiannya malam minggu itu. Dengan santai Dido menjawab bahwa Andien telah menanyakannya terlebih dulu dan Dido pun berkata yang sebenarnya kepada Andien.
            Pulang sekolah Joya tidak langsung pulang, ia dan Ivan menonton pertandingan final basket. Meskipun kelasnya kalah, tapi Joya ingin melihat kelas Gerald yang bertanding dengan kelasnya Andien. Di tempat lain Andien dan Harold sedang berduaan untuk membicarakan masalah malam minggu. Harold pun dengan pintar mengelak dan berbohong kembali. Dengan mudah Andien pun percaya pada Harold. Pertandingan pun di menangi oleh kelasnya Gerald. Dan Joya pun langsung menghampiri Gerald untuk mengucapkan selamat. Setelah itu Joya pamit kepada Gerald untuk pulang bersama dengan Ivan.
            Seminggu kemudian, pemilihan ketua OSIS dimulai. Ivan pun terlihat gugup untuk menanti hasilnya. Setelah selesai hasil pemungutan suara pemilihan OSIS di hitung, dan hasilnya di umumkan lewat mikrofon agar terdengar oleh seisi sekolah. Ternyata yang menjadi ketua OSIS adalah Allys. Dengan pelan Joya terus memberi semangat kepada Ivan agar tidak putus asa dan menerimanya dengan lapang dada.
            Sabtu pagi ,Gerald menelpon Joya untuk mengajaknya pergi menonton nanti sore yang rencananya mereka akan pergi bertiga dengan Ivan. Karena Ivan tidak bisa ikut, maka Joya dan Gerald tetap pergi nonton ke bioskop sore itu.Sesampainya di bioskop, Gerald dan Joya dikejutkan oleh suara yang memanggil mereka. Ternyata yang memanggil itu adalah Harold. Andien yang kesal ikut menghampiri Joya dan Gerald. Harold meminta ijin kepada Joya dan Gerald untuk menitip ticket kepada Gerald agar mereka berempat dapat menonton bareng. Setelah film selesai, mereka berpisah untuk pulang. Gerald pun mengajak Joya untuk makan, setelah selesai tiba-tiba ponsel Joya berdering. Dan ternyata telpon dari Ivan, dengan cepat Joya mengangkat telpon itu, dengan suara seperti orang mabok Ivan mulai bicara kepada Joya tentang keberadaannya di sebuah tempat club malam bernama “Hinkley Club “ . Dengan cepat Joya meminta Gerald menemaninya menjemput Ivan di tempat itu. Gerald pun menemani Joya, sesampainya di tempat itu Joya mendapatkan Ivan yang sedang duduk di luar club malam tersebut. Joya dan Gerald lalu mengangkat Ivan yang sedang mabuk ke mobil Gerald dan mengantarkannya pulang.
            Tiba harinya untuk Joya dan Didi menyeleksi anak-anak kelas satu calon anggota baru team debat mereka. Anggota baru itu dibutuhkan sebagai pengganti kakak kelas 3 mereka. Sekitar dua jam delapan orang selesai diwawancarai. Dan tiba-tiba ada seorang cewek terengah-engah menghampiri Joya dan Dido serta bertanya apakah seleksi untuk anggota baru sudah selesai apa belum. Nama cewek itu Kirby, usaha Kirby untuk menjadi anggota team debat pun berhasil. Ia masuk menjadi anggota baru team debat.
            Andien bersama dengan team nya sedang berlatih cheers diruang studio sekolah. Bulan depan mereka akan menghadapi pertandingan cheerleaders antar sekolah.
            Di rumah Harold sedang asik menelpon dengan Helga ceweknya itu. Tiba-tiba Harold bertanya kepada Helga mengenai sekolahnya Helga. Helga pun menjawab bahwa ia dan team cheerleaders nya itu akan mengikuti perlombaan se-DKI. Dan ternyata Andien dan team cheerleaders nya itu termasuk menjadi peserta perlombaan.
            Siang itu Joya dan Ivan hendak pergi ke sebuah tempat untuk meneliti tugas yang diberikan guru mereka yang bernama pak Nelson. Saat mereka ingin menuju gerbang sekolah, tiba-tiba Gerald muncul dan menanyakan hendak ke mana Joya dan Ivan. Ternyata Gerald juga mendapatkan tugas yang sama seperti Joya dan Ivan. Dengan senyum-senyum Joya mengajak Gerald untuk pergi bersama meneliti tugas pak Nelson, dan Gerald pun mau. Sesampainya mereka di tempat tujuan, mereka langsung mengelilingi untuk mewawancarai setiap pedagang. Setelah beberapa jam lelah berkeliling, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat di warung tenda yang strategis di tengah pasar. Ketika mereka masih berada di warung tenda, mereka di kejutkan oleh keberadaan Harold dan seorang cewek yang jelas-jelas cewek itu bukan Andien.
            Sesampainya dirumah, Joya ingin sekali menyampaikan kejadian tadi kepada adiknya itu. Namun Joya mengurungkan niatnya itu, ia takut pasti nanti Andien marah dan tidak percaya sehingga menimbulkan pertengkaran. Joya pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Ketika ia sedang asik mengeluarkan uang kembalian dari kantong jinsnya untuk memasukkan ke dompetnya itu. Saat membuka dompet, Joya dikejutkan dengan sebuah foto Boniviro dengan cewek manis yang ia lihat tadi bersama dengan Harold. Sejenak Joya mencoba mengingat siapa cewek itu, dan akhirnya Joya teringat bahwa cewek itu adalah adik dari Boniviro yang bernama Helga. Keesokan harinya Joya pun bercerita tentang Helga kepada Ivan.
            Tak terasa seminggu telah berlalu, dan tiba saatnya untuk Joya, Dido, Kirby, dan Trista untuk mengikuti pertandingan debat antar sekolah. Ivan dan Gerald pun datang untuk menyaksikan pertandingan tersebut sekaligus menjadi suporter sekolah mereka. Semakin lama pertandingan semakin tegang, dan waktu pertandingan pun selesai. Detik-detik menanti hasil pertandingan membuat Joya beserta yang lain tegang. Dan hasilnya Joya beserta teamnya menang dalam perlombaan itu. Gerald dan Ivan pun langsung menghampiri Joya untuk memberikan ucapan selamat kepada Joya. Tak lupa Ivan juga memberikan selamat kepada Kirby anggota baru team debat Joya. Setelah selesai pertandingan Joya,Ivan,dan Dido bergegas pergi untuk ke Senayan melihat perlombaan cheerleaders sekolah mereka. Ketika memasuki GOR , Joya dan Ivan dikejutkan dengan keberadaan Helga di tempat itu. Ketika Joya bertemu dengan Andien, ia langsung menanyakan keberadaan Harold. Dan Andien hanya menjawab, bahwa Harold akan ke sana. Di tempat lain ternyata Harold berada di parkiran gedung GOR Basket Senayan yang cukup besar itu. Harold bingung akankah ia  menjumpai Andien atau Helga. Harold pun memutuskan untuk menjumpai Andien. Setelah bertemu Andien, seperti biasa Harold sudah menyiapkan kata-kata untuk berbohong menghampiri Helga yang berada di tempat yang sama. Dan kata-kata manis Harold untuk membohongi Helga pun berhasil, Harold bergegas menjumpai Helga yang berada di tempat yang sama. Pengumuman pemenang perlombaan cheers pun tiba, dan sekolah Andien dan Joya ternyata mendapat juara ke dua, dan yang menjadi juara pertama ialah sekolah Helga. Ketika Joya melihat Helga, perlahan ia mendekati Helga. Joya pun mencoba menyapa Helga, Helga menjawab sapaan Joya. Tak lama Joya pamit untuk pulang.
            Hingga tiba saatnya Joya menjelaskan kepada Andien tentang Harold yang memiliki kekasih lain yang bernama Helga. Andien sempat tidak percaya, namun pada akhirnya ia percaya karena gelagat Harold sudah mencurigakan. Andien pun menangis sambil memeluk Joya.
            Joya mengajak Helga bertemu, karena Joya ingin memberitahukan tentang Harold kepad Helga. Joya tidak sendirian, ia di temani oleh Gerald. Saat Joya mulai menceritakan tentang Harold pada Helga, tiba-tiba Helga marah dan menyuruh Joya untuk tidak meneruskan pembicaraannya itu lagi. Helga pun merasa Joya dan Andien telah menyakiti Helga dan keluarganya. Tak banyak ucapan yang keluar dari mulut Helga, Helga langsung pergi meninggalkan Joya dan Gerald. Ketika dijalan pulang tiba-tiba mobil Gerald mogok, mau tidak mau Gerald dan Joya turun dari mobil. Joya pun bersandar di mobil Gerald sambil menunggu Gerald memeriksa mobilnya. Namun Gerald tak berhasil membenarkan mobilnya, Gerald pun bersandar di samping Joya. Tiba-tiba Joya menceritakan masalalu nya itu bersama kakanya Helga yang bernama Boniviro kepada Gerald. Gerald mendengarkan dengan baik sambil mereka berdua melihat bintang di langit yang begitu banyaknya. Setelah Joya selesai bercerita, tiba-tiba Gerald mendekatkan wajahnya dan berbisik ke telinga Joya bahwa ia menyukai Joya. Tak lama kemudian Gerald mengambil bunga di mobilnya itu yang sudah ia taruh di bangku tengah. Joya tambah terkejut dengan pemberian bunga itu, namun Joya tak dapat memberikan jawaban kepada Gerald saat itu juga karena persaannya yang tak karuan.
            Di tempat lain, tepatnya di rumah Andien bersama dengan Harold sedang menyelesaikan masalah mereka berdua. Harold mencoba memberikan kata-kata manis agar Andien mau percaya padanya. Namun kali ini Andien tetap pada pendiriannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Harold. Kebohongan Harold pun sudah terungkap, ia sudah jujur dan menyesali perbuatannya itu. Harold pulang dengan lemas dan wajah pucat.
            Pemandangan yang luar biasa terlihat ketika Joya, Andien,Gerald ,dan Ivan duduk bersamaan. Mereka terlihat kompak dan asik ngobrol. Joya dan Gerald cabut dari sekolah dan mereka pergi ke Dufan. Sesampainya di Dufan, dan mereka langsung menyerbu wahana-wahana permainan. Tak terasa hari sudah sore, untuk terkhir sebelum mereka pulang Joya dan Gerald naik Bianglala dulu. Dan ketika kursi yang mereka naiki berada di atas, Joya berbisik kepada Gerald tentang jawaban dari pertanyaan Gerald waktu itu. Dan Joya pun menjawab bahwa Joya juga sayang pada Gerald. Akhirnya Joya dan Gerald menjalin hubungan. Dan Ivan juga sedang dekat dengan Kirby meskipun Ivan harus kehilangan kasih sayang dari salah satu orang tuanya karena perceraian. Dan Andien dengan Harold sudah resmi putus, Harold dan Helga masih meneruskan hubungan mereka. Andien dan Joya sekarang menjadi dekat dan akur ..............
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar