RINGKASAN NOVEL
JOYA VS ANDIEN
Judul
Buku/Novel : Joya vs Andien
Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama
Tahun
Terbit : 2005
Cetakan : Jakarta, April 2005
Tebal buku : 284 halaman
Pengarang : Gianti Pradipta
Didalam novel Joya vs Andien ini
menceritakan tentang dua gadis kembar yang memiliki perbedaan karakter.
Kakaknya yang bernama Joya memiliki karakter tomboy, penuh semangat, suka
sekali baca dan nonton film, aktif dalam kegiatan disekolah baik kegiatan OSIS
dan juga Kegiatan debat. Kegiatan debat yang dimaksud bukan debat berkelahi,
tapi debat dalam hal membicarakan sesuatu yang dilandaskan dengan alasan-alasan
yang kuat dan biasanya alasan tersebut berbeda satu dengan yang lain. Sedangkan
Andien adiknya memiliki karakter feminin, kalem, modis,suka perhitungan dalam
melakukan sesuatu, pendengar setia R&B serta hip hop, ikut dalam kegiatan cheers
di sekolahnya. Andien pun termasuk ke dalam cewek populer di sekolahnya itu.
Andien dan Joya bersekolah di tempat yang sama. Meski kembar, Andien dan Joya
ternyata tidak akur atau tidak akrab satu dengan yang lain. Mungkin karena
berawal dari segi penampilan yang berbeda dan juga sifat yang berbeda. Tapi di
balik semua perbedaan itu, ada dua persamaan Joya dan Andien yaitu mereka
berdua sama-sama cantik dan cerdas dalam bidangnya masing-masing. Andien
bersama teamnya sudah beberapa kali menjuarai berbagai perlombaan cheerleader antar SMU. Sedangkan Joya
dan teamnya merupakan salah satu team terkuat ditingkat SMU.
Varajoyane Prenser dan Varandiena
Prenser pagi itu tengah bersiap-siap untuk ke sekolah. Sesampainya di sekolah,
Joya langsung berlari ke kelas karena dia ingin mencontek PR matematika yang
belum ia kerjakan karena keasikan menonton film kesukaanya itu. Ivan pun
sebagai sahabat Joya dengan baik langsung memberikan PR nya itu kepada Joya.
Belum selesai menyalin PR dari Ivan, ternyata bel tanda masuk berbunyi dan bu Mya guru matematika sudah masuk dan
anak-anak sudah memberi salam kepada bu Mya. Dengan cepat bu Mya pun langsung
menyuruh anak-anak untuk mengumpulkan PR matematika, dan Joya pun dengan
terburu-buru terus saja mengerjakan PR. Tiba-tiba bu Mya menghampiri meja Joya
dan Ivan, yang memang Joya dan Ivan duduk bersebelahan. Bu Mya pun melihat Joya
masih mengerjakan PR, dengan tegas bu Mya menyuruh Joya berdiri di pojok kelas
selama pelajaran bu Mya.
Ivan adalah mantan pacar dari Andien adiknya
itu, Joya menjadi dekat dengan Ivan karena Ivan selalu menjadikan Joya sebagai
tempat curhatnya tentang Andien. Menurut Ivan, Joya memiliki banyak solusi yang
bagus mengenai banyak hal serta Joya termasuk pendengar yang baik. Setelah
Andien putus dengan Ivan hubungan mereka berdua sempat renggang, dan Joya lah
yang mendamaikan mereka berdua. Namun perdamaian mereka berdua tidak
berlangsung lama, karena Andien telah memiliki kekasih yang bernama Harlod. Dan
Ivan pun sempat patah hati menerima kabar Andien dan Harold pacaran. Harlod
berperawakan tinggi besar, tipe cowok pandai dan agak pemalas, tetapi memiliki
sejuta kata untuk menaklukkan hati Andien, dengan rambut yang nyaris botak
menambah kesan garang pada tampanagnya. Joya memang tidak paham hal apa yang
membuat Andien dan Ivan menjadi putus. Tetapi Joya sebenarnya paham yang
menyebabkan mereka putus ialah karena Andien tidak tahan bila harus
memperhatikan Ivan yang lahir dari keluarga yang kurang harmonis.
Sedangkan Joya masih terus mengingat
first love nya sewaktu ia SMP. Cowok
itu bernama Boniviro yang merupakan kakak kelasnya di SMP. Boniviro telah
meninggal dunia karena sakit leukemia yang sudah parah. Boniviro telah
meninggal sekitar dua tahun yang lalu sewaktu Joya kelas 3 SMP. Boniviro sangat
memperhatikan Joya, namun pada saat itu Joya belum mau terikat pada suatu
hubungan dan juga ia masih egois untuk mengalah ataupun merasa bersalah. Joya
pun putus dengan Boniviro , namun setelah putus Joya merasa kehilangan dan
menganggap bahwa Boniviro sudah melupakannya. Tanpa di ketahui Joya, ternyata
penyakit Boniviro kembali kambuh dan Boniviro harus dirawat di rumah sakit.
Minggu-minggu terakhir menjelang kepergian Boniviro, Joya tidak pernah absen
menjenguknya sambil terus mendoakannya. Sejak kepergian Boniviro, Joya belum
mendapatkan cowok sebagai pengganti di hatinya Joya.
Setelah pulang sekolah, Ivan
mengajak Joya untuk menonton pertandingan basket kelas mereka dengan kelasnya
Gerald. Gerald adalah cowok yang akhir-akhir ini menjadi perhatian Joya. Ivan
pun tau bahwa Joya tertarik kepada Gerald, dan nampaknya Gerald juga memiliki
perasaan yang sama kepada Joya. Maka dari itu Ivan ingin menjadi mak comblang
bagi Joya dan juga Gerald.
Pertandingan pun dimulai, Joya pun
memberi semangat bagi Ivan dan juga teman-teman kelasnya. Gerald bertubuh
atletis dan berisi dengan rambutnya yang lurus di shaggy model cowok, meskipun sedikit aneh tapi cocok juga.
Saat break pertandingan, Gerald menghampiri Joya yang pada saat itu
sedang ditemani Andien yang juga sedang menunggu Harold yang sedang pergi ke
kantin. Gerald pun menyapa kedua gadis kembar tersebut, tidak lama kemudian
Ivan datang dan juga menyapa Andien. Namun Andien tidak membalas sapaan Ivan,
malah Andien membuang muka. Terlihat Harold sudah berjalan meninggalkan kantin,
Andien pun langsung meninggalkan tempat itu dan berjalan untuk menghampiri
Harold untuk pulang bersama. Ivan pun hanya bisa menghela napas sambil
memperhatikan Andien dan Harold. Ivan pun tidak terlarut lama memperhatikan
Andien dan juga Harold, Ivan meminta ijin kepada Joya dan Gerald untuk ke
kantin membeli minum. Gerald pun mulai membuka pembicaraan. Joya dengan kaget
menjawab ucapan Gerald. Tiba-tiba Gerald bertanya kepada Joya tentang
hubungannya dengan Ivan. Dengan santai Joya menceritakan mengenai kedekatannya
dengan Ivan. Setelah itu Gerald bertanya kembali kepada Joya tentang
kedekatannya dengan cowok lain selain Ivan. Joya pun hanya menjawab dengan
senyuman kecil. Tiba-tiba terdengar bunyi pluit yang menandakan waktu break sudah selesai. Gerald pun langsung
meninggalkan Joya dan kembali ke lapangan.
Malam harinya Ivan menelpon ke rumah
Joya, namun pada saat itu Andien yang mengangkat telpon itu. Andien pun
pura-pura tidak mengenal suara Ivan, dengan sinis Andien mengatakan “ Joya nya
lagi mandi, kalo mau nelpon nanti aja !” setelah itu telepon ditutup oleh
Andien. Joya yang mengetahui hal itu langsung menanyakan kepada Andien siapa
yang sudah menelponnya, Andien pun menjawab “Ivan” !. Dengan pelan Joya
memberitahu kepada Andien untuk tidak sinis ataupun jutek kepada Ivan. Namun
Andien enggan untuk mendengarkannya, ia malah mengungkit-ungkit kembali
Boniviro kepada Joya. Joya pun mencoba meredakan suasana dengan bertanya
mengapa Andien tidak malem mingguan bersama Harold. Andien pun hanya menghela
napas lalu menggeleng.
Di tempat lain ternyata malam itu
Harold sedang menonton film di bioskop bersama seorang cewek manis bernama
Helga. Setelah selesai menganter pulang Helga ke rumahnya, Harold pun langsung
mengaktifkan ponselnnya itu dan langsung menelpon Andien. Andien pun mengangkat
telpon dari Harold dengan jutek dan tak lama mereka bercakap Andien langsung
mematikan telpon dari Harold sebagai ungkapan kekesalannya kepada Harold.
Memang Harold dan Andien tidak sering memiliki rencana pergi pada saat malam
minggu. Tapi Andien hanya ingin kabar dari Harold.
Senin yang indah dan dingin
dilewatkan murid-murid tanpa upacar bendera. Hari itu kampanye pemilihan ketua
OSIS baru dimulai. Dan Ivan menjadi salah satu dari tiga calon terpilih, dua
calon lainnya ialah Allys dan Fai. Joya pun membantu Ivan dalam masa kampanye
nya itu. Saat Joya menempel pamflet kampanye milik Ivan, Joya melihat Dido dan
langsung menghampirinya untuk meminta bantuan dalam hal menyeleksi anak-anak
baru yang akan masuk ke team debatnya itu. Dido satu kelas dengan Andien, cowok
bermata cokelat dengan rambut yang agak gondrong dan penampilan yang berantakan
ini selalu mengeluarkan pendapat yang terkadang berisi kritikan pedas dan
terkesan ajaib. Bel masuk pun berbunyi, Dido yang melihat Andien mengantuk
langsung mengagetkan Andien. Andien pun terkejut, dengan sadar Andien pun
tiba-tiba bertanya kepada Dido. Andien menanyakan kebenaran tentang kepergian
Harold dengan Dido malam minggu kemarin. Dido pun menjawab, bahwa Harold tidak
ikut pergi dengannya. Namun Harold sempat mengatakan pada Dido bahwa ia akan
pergi dengan ceweknya. Andien pun terkejut mendengar hal itu. Sepulang sekolah
Harold sudah menunggu Dido di balkon kelasnya. Setelah melihat Dido, Harold
langsung menghampiri Dido untuk menyuruh Dido berbohong jika Andien bertanya
kepada Dido mengenai kepergiannya malam minggu itu. Dengan santai Dido menjawab
bahwa Andien telah menanyakannya terlebih dulu dan Dido pun berkata yang
sebenarnya kepada Andien.
Pulang sekolah Joya tidak langsung
pulang, ia dan Ivan menonton pertandingan final basket. Meskipun kelasnya
kalah, tapi Joya ingin melihat kelas Gerald yang bertanding dengan kelasnya
Andien. Di tempat lain Andien dan Harold sedang berduaan untuk membicarakan
masalah malam minggu. Harold pun dengan pintar mengelak dan berbohong kembali.
Dengan mudah Andien pun percaya pada Harold. Pertandingan pun di menangi oleh
kelasnya Gerald. Dan Joya pun langsung menghampiri Gerald untuk mengucapkan
selamat. Setelah itu Joya pamit kepada Gerald untuk pulang bersama dengan Ivan.
Seminggu kemudian, pemilihan ketua
OSIS dimulai. Ivan pun terlihat gugup untuk menanti hasilnya. Setelah selesai
hasil pemungutan suara pemilihan OSIS di hitung, dan hasilnya di umumkan lewat
mikrofon agar terdengar oleh seisi sekolah. Ternyata yang menjadi ketua OSIS
adalah Allys. Dengan pelan Joya terus memberi semangat kepada Ivan agar tidak
putus asa dan menerimanya dengan lapang dada.
Sabtu pagi ,Gerald menelpon Joya
untuk mengajaknya pergi menonton nanti sore yang rencananya mereka akan pergi
bertiga dengan Ivan. Karena Ivan tidak bisa ikut, maka Joya dan Gerald tetap
pergi nonton ke bioskop sore itu.Sesampainya di bioskop, Gerald dan Joya
dikejutkan oleh suara yang memanggil mereka. Ternyata yang memanggil itu adalah
Harold. Andien yang kesal ikut menghampiri Joya dan Gerald. Harold meminta ijin
kepada Joya dan Gerald untuk menitip ticket kepada Gerald agar mereka berempat
dapat menonton bareng. Setelah film selesai, mereka berpisah untuk pulang.
Gerald pun mengajak Joya untuk makan, setelah selesai tiba-tiba ponsel Joya
berdering. Dan ternyata telpon dari Ivan, dengan cepat Joya mengangkat telpon
itu, dengan suara seperti orang mabok Ivan mulai bicara kepada Joya tentang
keberadaannya di sebuah tempat club malam bernama “Hinkley Club “ . Dengan
cepat Joya meminta Gerald menemaninya menjemput Ivan di tempat itu. Gerald pun
menemani Joya, sesampainya di tempat itu Joya mendapatkan Ivan yang sedang
duduk di luar club malam tersebut. Joya dan Gerald lalu mengangkat Ivan yang
sedang mabuk ke mobil Gerald dan mengantarkannya pulang.
Tiba harinya untuk Joya dan Didi
menyeleksi anak-anak kelas satu calon anggota baru team debat mereka. Anggota
baru itu dibutuhkan sebagai pengganti kakak kelas 3 mereka. Sekitar dua jam
delapan orang selesai diwawancarai. Dan tiba-tiba ada seorang cewek
terengah-engah menghampiri Joya dan Dido serta bertanya apakah seleksi untuk
anggota baru sudah selesai apa belum. Nama cewek itu Kirby, usaha Kirby untuk
menjadi anggota team debat pun berhasil. Ia masuk menjadi anggota baru team
debat.
Andien bersama dengan team nya
sedang berlatih cheers diruang studio
sekolah. Bulan depan mereka akan menghadapi pertandingan cheerleaders antar sekolah.
Di rumah Harold sedang asik menelpon
dengan Helga ceweknya itu. Tiba-tiba Harold bertanya kepada Helga mengenai
sekolahnya Helga. Helga pun menjawab bahwa ia dan team cheerleaders nya itu akan mengikuti perlombaan se-DKI. Dan ternyata
Andien dan team cheerleaders nya itu
termasuk menjadi peserta perlombaan.
Siang itu Joya dan Ivan hendak pergi
ke sebuah tempat untuk meneliti tugas yang diberikan guru mereka yang bernama
pak Nelson. Saat mereka ingin menuju gerbang sekolah, tiba-tiba Gerald muncul
dan menanyakan hendak ke mana Joya dan Ivan. Ternyata Gerald juga mendapatkan
tugas yang sama seperti Joya dan Ivan. Dengan senyum-senyum Joya mengajak
Gerald untuk pergi bersama meneliti tugas pak Nelson, dan Gerald pun mau.
Sesampainya mereka di tempat tujuan, mereka langsung mengelilingi untuk
mewawancarai setiap pedagang. Setelah beberapa jam lelah berkeliling, akhirnya
mereka memutuskan untuk beristirahat di warung tenda yang strategis di tengah
pasar. Ketika mereka masih berada di warung tenda, mereka di kejutkan oleh
keberadaan Harold dan seorang cewek yang jelas-jelas cewek itu bukan Andien.
Sesampainya dirumah, Joya ingin
sekali menyampaikan kejadian tadi kepada adiknya itu. Namun Joya mengurungkan
niatnya itu, ia takut pasti nanti Andien marah dan tidak percaya sehingga
menimbulkan pertengkaran. Joya pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Ketika ia
sedang asik mengeluarkan uang kembalian dari kantong jinsnya untuk memasukkan
ke dompetnya itu. Saat membuka dompet, Joya dikejutkan dengan sebuah foto
Boniviro dengan cewek manis yang ia lihat tadi bersama dengan Harold. Sejenak
Joya mencoba mengingat siapa cewek itu, dan akhirnya Joya teringat bahwa cewek
itu adalah adik dari Boniviro yang bernama Helga. Keesokan harinya Joya pun
bercerita tentang Helga kepada Ivan.
Tak terasa seminggu telah berlalu,
dan tiba saatnya untuk Joya, Dido, Kirby, dan Trista untuk mengikuti
pertandingan debat antar sekolah. Ivan dan Gerald pun datang untuk menyaksikan
pertandingan tersebut sekaligus menjadi suporter sekolah mereka. Semakin lama
pertandingan semakin tegang, dan waktu pertandingan pun selesai. Detik-detik
menanti hasil pertandingan membuat Joya beserta yang lain tegang. Dan hasilnya
Joya beserta teamnya menang dalam perlombaan itu. Gerald dan Ivan pun langsung
menghampiri Joya untuk memberikan ucapan selamat kepada Joya. Tak lupa Ivan
juga memberikan selamat kepada Kirby anggota baru team debat Joya. Setelah
selesai pertandingan Joya,Ivan,dan Dido bergegas pergi untuk ke Senayan melihat
perlombaan cheerleaders sekolah
mereka. Ketika memasuki GOR , Joya dan Ivan dikejutkan dengan keberadaan Helga
di tempat itu. Ketika Joya bertemu dengan Andien, ia langsung menanyakan
keberadaan Harold. Dan Andien hanya menjawab, bahwa Harold akan ke sana. Di
tempat lain ternyata Harold berada di parkiran gedung GOR Basket Senayan yang
cukup besar itu. Harold bingung akankah ia
menjumpai Andien atau Helga. Harold pun memutuskan untuk menjumpai
Andien. Setelah bertemu Andien, seperti biasa Harold sudah menyiapkan kata-kata
untuk berbohong menghampiri Helga yang berada di tempat yang sama. Dan
kata-kata manis Harold untuk membohongi Helga pun berhasil, Harold bergegas
menjumpai Helga yang berada di tempat yang sama. Pengumuman pemenang perlombaan
cheers pun tiba, dan sekolah Andien
dan Joya ternyata mendapat juara ke dua, dan yang menjadi juara pertama ialah
sekolah Helga. Ketika Joya melihat Helga, perlahan ia mendekati Helga. Joya pun
mencoba menyapa Helga, Helga menjawab sapaan Joya. Tak lama Joya pamit untuk
pulang.
Hingga tiba saatnya Joya menjelaskan
kepada Andien tentang Harold yang memiliki kekasih lain yang bernama Helga.
Andien sempat tidak percaya, namun pada akhirnya ia percaya karena gelagat
Harold sudah mencurigakan. Andien pun menangis sambil memeluk Joya.
Joya mengajak Helga bertemu, karena
Joya ingin memberitahukan tentang Harold kepad Helga. Joya tidak sendirian, ia
di temani oleh Gerald. Saat Joya mulai menceritakan tentang Harold pada Helga,
tiba-tiba Helga marah dan menyuruh Joya untuk tidak meneruskan pembicaraannya
itu lagi. Helga pun merasa Joya dan Andien telah menyakiti Helga dan
keluarganya. Tak banyak ucapan yang keluar dari mulut Helga, Helga langsung
pergi meninggalkan Joya dan Gerald. Ketika dijalan pulang tiba-tiba mobil
Gerald mogok, mau tidak mau Gerald dan Joya turun dari mobil. Joya pun
bersandar di mobil Gerald sambil menunggu Gerald memeriksa mobilnya. Namun
Gerald tak berhasil membenarkan mobilnya, Gerald pun bersandar di samping Joya.
Tiba-tiba Joya menceritakan masalalu nya itu bersama kakanya Helga yang bernama
Boniviro kepada Gerald. Gerald mendengarkan dengan baik sambil mereka berdua
melihat bintang di langit yang begitu banyaknya. Setelah Joya selesai
bercerita, tiba-tiba Gerald mendekatkan wajahnya dan berbisik ke telinga Joya
bahwa ia menyukai Joya. Tak lama kemudian Gerald mengambil bunga di mobilnya
itu yang sudah ia taruh di bangku tengah. Joya tambah terkejut dengan pemberian
bunga itu, namun Joya tak dapat memberikan jawaban kepada Gerald saat itu juga
karena persaannya yang tak karuan.
Di tempat lain, tepatnya di rumah
Andien bersama dengan Harold sedang menyelesaikan masalah mereka berdua. Harold
mencoba memberikan kata-kata manis agar Andien mau percaya padanya. Namun kali ini
Andien tetap pada pendiriannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Harold.
Kebohongan Harold pun sudah terungkap, ia sudah jujur dan menyesali
perbuatannya itu. Harold pulang dengan lemas dan wajah pucat.
Pemandangan yang luar biasa terlihat
ketika Joya, Andien,Gerald ,dan Ivan duduk bersamaan. Mereka terlihat kompak
dan asik ngobrol. Joya dan Gerald cabut dari sekolah dan mereka pergi ke Dufan.
Sesampainya di Dufan, dan mereka langsung menyerbu wahana-wahana permainan. Tak
terasa hari sudah sore, untuk terkhir sebelum mereka pulang Joya dan Gerald
naik Bianglala dulu. Dan ketika kursi yang mereka naiki berada di atas, Joya
berbisik kepada Gerald tentang jawaban dari pertanyaan Gerald waktu itu. Dan
Joya pun menjawab bahwa Joya juga sayang pada Gerald. Akhirnya Joya dan Gerald
menjalin hubungan. Dan Ivan juga sedang dekat dengan Kirby meskipun Ivan harus
kehilangan kasih sayang dari salah satu orang tuanya karena perceraian. Dan
Andien dengan Harold sudah resmi putus, Harold dan Helga masih meneruskan
hubungan mereka. Andien dan Joya sekarang menjadi dekat dan akur ..............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar