TUGAS BAHASA INDONESIA 2
TEORI METODE ILMIAH DAN SIKAP ILMIAH
Definisi
Metode Ilmiah
Ketika
suatu permasalahan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah ataupun secara cepat,
maka permasalahan tersebut memerlukan alternatif untuk dapat menyelesaikan
permasalahan tersebut. Permasalahan yang tidak dapat diselesaikan atau belum
ada cara penyelesaian inilah yang memerlukan penelitian untuk dapat
menghasilkan suatu jawaban yang akan digunakan dalam menyelesaikan suatu
masalah. Untuk melakukan suatu penelitian , biasanya memerlukan metode ilmiah. Untuk
lebih jelasnya mengenai metode ilmiah, berikut beberapa definisi tentang metode
ilmiah :
1.
Menurut (Almack,
1939) Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
2.
Menurut (Ostle,
1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk
memperoleh sesuatu interelasi.
Menurut kamus besar bahasa indonesia :
Metode ilmiah adalah pendekatan atau cara yang
dipakai di penelitian suatu ilmu.
Dari beberapa definisi di atas, saya mengambil
kesimpulan mengenai definisi dari metode ilmiah. Metode ilmiah adalah cara yang
dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian dengan menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah dalam menentukan hasil penelitian agar memperoleh suatu
hubungan (relasi) antara permasalahan dengan hasil penelitian yang didapat. Jika
seorang peneliti ingin melakukan penelitian tanpa menggunakan metode ilmiah,
maka hasil penelitian akan terasa janggal. Karena penelitian haruslah berupa
fakta dan keadaan yang sebenarnya. Untuk itu sangat diperlukan metode ilmiah
didalam melakukan penelitian.
Tujuan Metode
Ilmiah
Metode ilmiah memiliki beberapa tujuan,yaitu
antara lain :
1) Untuk
meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan
maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2) Untuk
mengorganisasikan fakta.
3) Merupakan suatu
pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4) Untuk mencari
ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang
relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
5) Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
Metode Ilmiah
memiliki ciri-ciri keilmuan
1) Rasional:
sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
2) Empiris:
menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca
inderaSistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.
Unsur metode ilmiah
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah
berikut:
1) Karakteristik (pengamatan
dan pengukuran).
2) Hipotesis
(penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan
pengukuran).
3) Prediksi
(deduksi logis dari hipotesis).
4) Eksperimen
(pengujian atas semua hal di atas).
Syarat-syarat Metode Ilmiah
1) Obyektif,
artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung metodik fakta
empiris.
2) Metodik,
artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
3) Sistematik,
artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri
sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan.
4) Universal,
artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau
beberapa orang saja tetapi semua orang melalui eksperimentasi yang sama akan
memperoleh hasil yang sama.
Sifat Metode Ilmiah
1) Efisien dalam
penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu).
2) Terbuka (dapat
dipakai oleh siapa saja)
3) Teruji
(prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan).
Karakterisasi
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas
subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi
sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain
itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan
pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan
perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang
tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia.
Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan
dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika
seperti korelasi dan regresi.
Salah satu hal yang penting dalam ilmu pengetahuan adalah
penelitian (research). Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan
search yang berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat
didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran
suatu pengetahuan. Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai rangkaian pengamatan
yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu
menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena.
Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah
sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala
alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena
hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami
retroduksi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
1) Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan
secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana
sampai yang kompleks.
2) Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan
berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut
prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang
dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif
yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum.
3) Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman
sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat
sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
1) Hal-hal empirik
selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan
satu sama lain).
2) Hal-hal empirik
selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
3) Hal-hal empirik
tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
Langkah-langkah
Metode Ilmiah
Dalam melakukan
penelitian,berikut langkah-langkah melakukan metode ilmiah:
1) Menentukan dan
merumuskan masalah: Langkah ini meliputi menentukan dan merumuskan hal-hal apa
saja yang perlu diselidiki dan dipelajari untuk memperoleh jawaban. Dalam
merumuskan masalah, kita perlu membuat daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan
biasanya diawali dengan kata tanya apa, mengapa, siapa, bagaimana, dan di mana.
Contoh menurut saya : siapa orang yang telah membunuh anak
kecil itu ?
2) Mengumpulkan
data: Mengamati dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang
diselidiki.
Contoh menurut saya : polisi melakukan pemeriksaan ditempat
pembunuhan anak kecil itu dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada saksi
penemuan mayat anak kecil yang dibunuh.
3) Membuat
hipotesis: Membuat dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang
diselidiki.
Contoh menurut saya : setelah saksi di periksa, maka polisi
menduga bahwa anak kecil itu dibunuh oleh seorang laki-laki tua.
4) Melakukan
eksperimen (percobaan): Percobaan dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis.
Biasanya, percobaan dilakukan berulang kali sehingga dapat ditarik kesimpulan
yang baik dan benar.
Contoh menurut saya :polisi pun sudah mulai mengetahui siapa
yang telah tega membunuh anak kecil itu.
5) Menarik
kesimpulan: Setelah dilakukan beberapa percobaan, maka dapat disimpulkan hasil
penelitian.
Contoh menurut saya : pembunuhan dilakukan karena dendam
pribadi laki-laki tua kepada ibu dari anak kecil itu.
Sikap Ilmiah
Didalam melakukan
suatu penelitian, terdapat juga sikap ilmiah. Berikut definisi sikap ilmiah.
Sikap ilmiah
ialah suatu sikap yang meliputi :
1) Rasa ingin
tahu: Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya dengan
membaca buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan pengamatan, dan
melakukan percobaan sendiri.
2) Kejujuran:
Mencatat sesuai dengan hasil pengamatan, meskipun tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
3) Ketekunan:
Tidak mudah putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Tidak segan-segan mengulangi percobaan.
4) Ketelitian:
Tidak ceroboh, baik dalarn merencanakan, menggunakan alat maupun bahan,
mengukur, mencatat data, mengolah data, dan dalam menarik kesimpulan.
5) Obyektivitas:
Pendapat dan kesimpulan yang diarnbil harus berdasarkan fakta yang ada, bukan
berdasarkan pendapat pribadi atau orang lain.
6) Keterbukaan:
Mau bekerja sarna dengan orang lain, mau menerima kritikan atau saran dari
orang lain yang bersifat membangun, dan mau memberikan pengalarnannya kepada
orang lain.
SUMBER
PUSTAKA
Sari,Dian Purnama.2013.”Metode
Ilmiah”. http://dianpurnamasari1004.wordpress.com/2013/04/10/metode-ilmiah/.
Diakses pada tanggal 14 Maret 2014
Falkutas
Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.2008.”Kamus Besar Bahasa Indonesia.http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=metode&varbidang=all&vardialek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=tabel. Diakses
pada tanggal 14 Maret 2014
Zakapedia.2013.”Metode,Langkah-langkah,dan
Sikap Ilmiah”.http://www.zakapedia.com/2013/04/metode-langkah-langkah-dan-sikap-ilmiah.html. Diakses
pada tanggal 14 Maret 2014
File2shared.tanpa
tahun.” Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan
Penelitian Ilmiah.http://file2shared.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-metode-ilmiah-dan-penelitian-ilmiah/. Diakses pada tanggal 14 Maret 2014
Reroo,Rara
Riru.2013.”Metode Ilmiah,Definisi,Tujuan,langkah”.http://rararirureroo.blogspot.com/2013/06/metode-ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html. diakses pada tanggal 14 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar