Sabtu, 15 Maret 2014

METODE ILMIAH DAN SIKAP ILMIAH

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

TEORI METODE ILMIAH DAN SIKAP ILMIAH

Definisi Metode Ilmiah
Ketika suatu permasalahan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah ataupun secara cepat, maka permasalahan tersebut memerlukan alternatif untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Permasalahan yang tidak dapat diselesaikan atau belum ada cara penyelesaian inilah yang memerlukan penelitian untuk dapat menghasilkan suatu jawaban yang akan digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah. Untuk melakukan suatu penelitian , biasanya memerlukan metode ilmiah. Untuk lebih jelasnya mengenai metode ilmiah, berikut beberapa definisi tentang metode ilmiah :
1.    Menurut (Almack, 1939) Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
2.    Menurut (Ostle, 1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.

Menurut kamus besar bahasa indonesia :
Metode ilmiah adalah pendekatan atau cara yang dipakai di penelitian suatu ilmu.

Dari beberapa definisi di atas, saya mengambil kesimpulan mengenai definisi dari metode ilmiah. Metode ilmiah adalah cara yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dalam menentukan hasil penelitian agar memperoleh suatu hubungan (relasi) antara permasalahan dengan hasil penelitian yang didapat. Jika seorang peneliti ingin melakukan penelitian tanpa menggunakan metode ilmiah, maka hasil penelitian akan terasa janggal. Karena penelitian haruslah berupa fakta dan keadaan yang sebenarnya. Untuk itu sangat diperlukan metode ilmiah didalam melakukan penelitian.

Tujuan  Metode Ilmiah

Metode ilmiah memiliki beberapa tujuan,yaitu antara lain :

1)    Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2)    Untuk mengorganisasikan fakta.
3)    Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4)    Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

5)    Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

Metode Ilmiah memiliki ciri-ciri keilmuan

1)    Rasional: sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
2)    Empiris: menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan menggunakan panca inderaSistematis: menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.

Unsur metode ilmiah

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:

1)    Karakteristik (pengamatan dan pengukuran).
2)    Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran).

3)    Prediksi (deduksi logis dari hipotesis).
4)    Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas).

Syarat-syarat Metode Ilmiah

1)    Obyektif, artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung metodik fakta empiris.
2)    Metodik, artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
3)    Sistematik, artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan.
4)    Universal, artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja tetapi semua orang melalui eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama.

Sifat Metode Ilmiah

1)    Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu).
2)    Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
3)    Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan).

Karakterisasi

Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.

Salah satu hal yang penting dalam ilmu pengetahuan adalah penelitian (research). Research berasal dari kata re yang berarti kembali dan search yang berarti mencari, sehingga research atau penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena.
Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :

1)    Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2)    Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3)    Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :

1)    Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
2)    Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
3)    Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
Langkah-langkah Metode Ilmiah
Dalam melakukan penelitian,berikut langkah-langkah melakukan metode ilmiah:
1)    Menentukan dan merumuskan masalah: Langkah ini meliputi menentukan dan merumuskan hal-hal apa saja yang perlu diselidiki dan dipelajari untuk memperoleh jawaban. Dalam merumuskan masalah, kita perlu membuat daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan biasanya diawali dengan kata tanya apa, mengapa, siapa, bagaimana, dan di mana.
Contoh menurut saya : siapa orang yang telah membunuh anak kecil itu ?
2)    Mengumpulkan data: Mengamati dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki.
Contoh menurut saya : polisi melakukan pemeriksaan ditempat pembunuhan anak kecil itu dan menanyakan beberapa pertanyaan kepada saksi penemuan mayat anak kecil yang dibunuh.
3)    Membuat hipotesis: Membuat dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang diselidiki.
Contoh menurut saya : setelah saksi di periksa, maka polisi menduga bahwa anak kecil itu dibunuh oleh seorang laki-laki tua.
4)    Melakukan eksperimen (percobaan): Percobaan dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Biasanya, percobaan dilakukan berulang kali sehingga dapat ditarik kesimpulan yang baik dan benar.
Contoh menurut saya :polisi pun sudah mulai mengetahui siapa yang telah tega membunuh anak kecil itu.
5)    Menarik kesimpulan: Setelah dilakukan beberapa percobaan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian.
Contoh menurut saya : pembunuhan dilakukan karena dendam pribadi laki-laki tua kepada ibu dari anak kecil itu.

Sikap Ilmiah
Didalam melakukan suatu penelitian, terdapat juga sikap ilmiah. Berikut definisi sikap ilmiah.
Sikap ilmiah ialah suatu sikap yang meliputi :
1)    Rasa ingin tahu: Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya dengan membaca buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan pengamatan, dan melakukan percobaan sendiri.
2)    Kejujuran: Mencatat sesuai dengan hasil pengamatan, meskipun tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3)    Ketekunan: Tidak mudah putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tidak segan-segan mengulangi percobaan.
4)    Ketelitian: Tidak ceroboh, baik dalarn merencanakan, menggunakan alat maupun bahan, mengukur, mencatat data, mengolah data, dan dalam menarik kesimpulan.
5)    Obyektivitas: Pendapat dan kesimpulan yang diarnbil harus berdasarkan fakta yang ada, bukan berdasarkan pendapat pribadi atau orang lain.
6)    Keterbukaan: Mau bekerja sarna dengan orang lain, mau menerima kritikan atau saran dari orang lain yang bersifat membangun, dan mau memberikan pengalarnannya kepada orang lain.

SUMBER PUSTAKA


Sari,Dian Purnama.2013.”Metode Ilmiah”. http://dianpurnamasari1004.wordpress.com/2013/04/10/metode-ilmiah/. Diakses pada tanggal 14 Maret 2014


Falkutas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.2008.”Kamus Besar Bahasa Indonesia.http://bahasa.cs.ui.ac.id/kbbi/kbbi.php?keyword=metode&varbidang=all&vardialek=all&varragam=all&varkelas=all&submit=tabel. Diakses pada tanggal 14 Maret 2014

Zakapedia.2013.”Metode,Langkah-langkah,dan Sikap Ilmiah”.http://www.zakapedia.com/2013/04/metode-langkah-langkah-dan-sikap-ilmiah.html. Diakses pada tanggal 14 Maret 2014

File2shared.tanpa tahun.” Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian Ilmiah.http://file2shared.wordpress.com/ilmu-pengetahuan-metode-ilmiah-dan-penelitian-ilmiah/. Diakses pada tanggal 14 Maret 2014

Reroo,Rara Riru.2013.”Metode Ilmiah,Definisi,Tujuan,langkah”.http://rararirureroo.blogspot.com/2013/06/metode-ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html. diakses pada tanggal 14 Maret 2014

                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar