HUBUNGAN PENALARAN ILMIAH
DENGAN PENULISAN ILMIAH
Definisi
Penalaran
Penalaran
,,, pasti sudah sering mendengar dan sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar
kata “ Penalaran ”. Penalaran menurut saya adalah suatu keadaan atau kondisi di
mana seseorang mulai memahami,mengerti,berpikir untuk menghasilkan suatu tujuan
yang berkaitan erat pada pengetahuan. Menurut Wikipedia, penalaran ialah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang
sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah
proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah
proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut
menalar.
Penulisan
Ilmiah
Menurut Wikipedia
Penulisan Ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.
Menurut saya
penulisan ilmiah adalah sebuah hasil penelitian yang sudah di olah ke dalam
bentuk laporan oleh peneliti dengan memenuhi prinsip-prinsip ilmiah dan juga
etika keilmuan.
Manfaat Karya Ilmiah
Dibawah ini adalah
manfaat karya ilmiah :
1) Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2) Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3) Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
4) Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
5) Memperoleh
kepuasan intelektual;
6) Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan;
7) Sebagai
bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Ternyata
dalam penulisan ilmiah itu penulis dalam penelitiannya dapat memberikan manfaat
yang baik, dan juga mengajak orang lain agar rajin membaca.
Sistematika
Penulisan Karya Ilmiah
Agar
tidak bingung dalam melakukan penulisan karya ilmiah ( penulisan ilmiah ),
berikut ini adalah langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah ;
Bagian
Pembuka
·
Cover
·
Halaman judul.
·
Halaman pengesahan.
·
Abstraksi
·
Kata pengantar.
·
Daftar isi.
·
Ringkasan isi.
Bagian
Isi
Pendahuluan
·
Latar belakang masalah.
·
Perumusan masalah.
·
Pembahasan/pembatasan masalah.
·
Tujuan penelitian.
·
Manfaat penelitian.
Kajian
teori atau tinjauan kepustakaan
·
Pembahasan teori
·
Kerangka pemikiran dan argumentasi
keilmuan
·
Pengajuan hipotesis
Metodologi
penelitian
·
Waktu dan tempat penelitian.
·
Metode dan rancangan penelitian
·
Populasi dan sampel.
·
Instrumen penelitian.
·
Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil
Penelitian
·
Jabaran varibel penelitian.
·
Hasil penelitian.
·
Pengajuan hipotesis.
·
Diskusi penelitian, mengungkapkan
pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Bagian
penunjang
·
Daftar pustaka.
·
Lampiran- lampiran antara lain
instrumen penelitian.
·
Daftar Tabel
Kelemahan Penulisan Ilmiah
Disamping
penulisan ilmiah memiliki manfaat, ternyata penulisan ilmiah pun memiliki
kelemahan :
1)
metode ilmiah
tidak mungkin bisa menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan
tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.
2)
terlalu
bergantung pada objek yang ada
3)
metode ilmiah
akan berubah bila objek yang di amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan
mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi adalah 35 derajat c, namun apa yang
di kemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu.
4)
kurang valid, karena tidak semua hasil dari
metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain.
5)
membutuhkan
waktu yang lama, karena penelitian dilakukan secara berulang.
6)
membutuhkan
biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa
peralatan yang menggunakan tehnologi canggih.
7)
dapat terhapus
atau tidak di pakai bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori
lain yang dianggap lebih berguna
8)
cenderung kaku
dan tidak terpengaruh oleh rasio Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa
setiap teori selalu memiliki sisi positive dan negatif. Metode ilmiah atau
proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis.
Ciri
Penulisan Ilmiah
1)
Isi mencerminkan hakikat ilmu
pengetahuan/objek ilmu tertentu
2)
Mengandung teori/semacam kerangka
berpikir
3)
Ada metodenya (cara mencari dan
menemukan kebenaran)
4)
Mengandung penalaran.
Keterkaitan
Penalaran dalam Proses Penulisan Ilmiah
Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran
seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu
sendiri.
Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:
Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:
a. Aspek keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain
dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus
berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang
masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan
masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan
dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
b. Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus
didahulukan/ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang
bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir
tertentu.Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum.
Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk
membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di
akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup
karangan ilmiah
c. Aspek argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap
fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah
dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan
argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan),
pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen
yang lengkap dan mendalam.
d. Aspek teknik penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara
konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan
teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik
penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika
orang akan menyusun karangan ilmiah.
e Aspek bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar?
Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah.
Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan
suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.
DAFTAR
PUSTAKA
Wikipedia.2013.”Karya
Ilmiah”.http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah. Diakses
pada tanggal 14 Maret 2014
Wikipedia.2014.”Penalaran”.http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran. Diakses
pada tanggal 14 Maret 2014
Krumplus.2013.”Pengertian,Kelebihan,dan
Kekurangan Pada Metode Ilmiah”.http://www.krumpuls.com/2013/04/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan.html. diakses
pada tanggal 14 Maret 2014
Wartawarga Universitas
Gunadarma.2010.”Penalaran Dalam Proses Penulisan Ilmiah”.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/penalaran-dalam-proses-penulisan-ilmiah-2/. Diakses
pada tanggal 14 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar