Senin, 17 Maret 2014

TULISAN 1 (BAHASA INDONESIA)

HUBUNGAN PENALARAN ILMIAH DENGAN PENULISAN ILMIAH

Definisi Penalaran
Penalaran ,,, pasti sudah sering mendengar dan sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar kata “ Penalaran ”. Penalaran menurut saya adalah suatu keadaan atau kondisi di mana seseorang mulai memahami,mengerti,berpikir untuk menghasilkan suatu tujuan yang berkaitan erat pada pengetahuan. Menurut Wikipedia, penalaran ialah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Penulisan Ilmiah
Menurut Wikipedia Penulisan Ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Menurut saya penulisan ilmiah adalah sebuah hasil penelitian yang sudah di olah ke dalam bentuk laporan oleh peneliti dengan memenuhi prinsip-prinsip ilmiah dan juga etika keilmuan.

Manfaat Karya Ilmiah
Dibawah ini adalah manfaat karya ilmiah :
1)       Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2)       Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3)       Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
4)       Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
5)       Memperoleh kepuasan intelektual;
6)       Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
7)       Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

Ternyata dalam penulisan ilmiah itu penulis dalam penelitiannya dapat memberikan manfaat yang baik, dan juga mengajak orang lain agar rajin membaca.


Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Agar tidak bingung dalam melakukan penulisan karya ilmiah ( penulisan ilmiah ), berikut ini adalah langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah ;

Bagian Pembuka
·         Cover
·         Halaman judul.
·         Halaman pengesahan.
·         Abstraksi
·         Kata pengantar.
·         Daftar isi.
·         Ringkasan isi.

Bagian Isi
Pendahuluan

·         Latar belakang masalah.
·         Perumusan masalah.
·         Pembahasan/pembatasan masalah.
·         Tujuan penelitian.
·         Manfaat penelitian.

Kajian teori atau tinjauan kepustakaan

·         Pembahasan teori
·         Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
·         Pengajuan hipotesis

Metodologi penelitian

·         Waktu dan tempat penelitian.
·         Metode dan rancangan penelitian
·         Populasi dan sampel.
·         Instrumen penelitian.
·         Pengumpulan data dan analisis data.

Hasil Penelitian

·         Jabaran varibel penelitian.
·         Hasil penelitian.
·         Pengajuan hipotesis.
·         Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.

Bagian penunjang

·         Daftar pustaka.
·         Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
·         Daftar Tabel

Kelemahan Penulisan Ilmiah

Disamping penulisan ilmiah memiliki manfaat, ternyata penulisan ilmiah pun memiliki kelemahan :

1)     metode ilmiah tidak mungkin bisa menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib), dikarenakan tidak adanya wujud, ukuran dan timbangan yang jelas.

2)     terlalu bergantung pada objek yang ada

3)     metode ilmiah akan berubah bila objek yang di amati telah berubah. Sebagai contoh ilmuan mengatakan bahwa suhu diatas puncak merapi adalah 35 derajat c, namun apa yang di kemukakan oleh ilmuan akan berubah seiring berubahnya cuaca dan suhu.

4)      kurang valid, karena tidak semua hasil dari metode atau penelitian di suatu daerah akan bisa di terapkan untuk daerah lain.

5)     membutuhkan waktu yang lama, karena penelitian dilakukan secara berulang.

6)     membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena setiap penelitian memerlukan alat bantu berupa peralatan yang menggunakan tehnologi canggih.

7)     dapat terhapus atau tidak di pakai bila terbukti ditemukan kesalahan dan bila muncul teori lain yang dianggap lebih berguna

8)     cenderung kaku dan tidak terpengaruh oleh rasio Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa setiap teori selalu memiliki sisi positive dan negatif. Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.



Ciri Penulisan Ilmiah

1)       Isi mencerminkan hakikat ilmu pengetahuan/objek ilmu tertentu
2)       Mengandung teori/semacam kerangka berpikir
3)       Ada metodenya (cara mencari dan menemukan kebenaran)
4)        Mengandung penalaran.


 Keterkaitan Penalaran dalam Proses Penulisan Ilmiah
Suatu karangan sesederhana apapun akan mencerminkan kualitas penalaran seseorang. Penalaran itu akan tampak dalam pola pikir penyusuan karangan itu sendiri.
Penalaran dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut adalah:
a. Aspek keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan harus berkaitan juga dengan kesimpulan.
b. Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan tentang suatru yang harus didahulukan/ditampilkan kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.Pada bagian Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah
c. Aspek argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta, pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam analisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d. Aspek teknik penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten. Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat baku dan universal. Untuk itu pemahaman terhadap teknik penyusunan karangan ilmiah merupakan syarat multak yang harus dipenuhi jika orang akan menyusun karangan ilmiah.
e Aspek bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku? Karangan ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri (saya, kami, kita), susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa yang panjang.

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia.2013.”Karya Ilmiah”.http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah. Diakses pada tanggal 14 Maret 2014

Wikipedia.2014.”Penalaran”.http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran. Diakses pada tanggal 14 Maret 2014

Krumplus.2013.”Pengertian,Kelebihan,dan Kekurangan Pada Metode Ilmiah”.http://www.krumpuls.com/2013/04/pengertian-kelebihan-dan-kekurangan.html. diakses pada tanggal 14 Maret 2014

Wartawarga Universitas Gunadarma.2010.”Penalaran Dalam Proses Penulisan Ilmiah”.http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/penalaran-dalam-proses-penulisan-ilmiah-2/. Diakses pada tanggal 14 Maret 2014



Tidak ada komentar:

Posting Komentar