ETIKA DAN ESTETIKA
PADA
IKLAN SABUN LUX
NAMA : RUTH APRIYANA TRI AYU
NPM : 19211500
KELAS : 4EA17
Abstraksi
Setiap manusia pastinya selalu
berusaha di dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kebutuhan akan kebersihan
tubuh pun sangat diperlukan oleh setiap
manusia. Alat yang digunakan manusia didalam membersihkan tubuh mereka setiap
hari dari debu dan keringat mereka adalah sabun. Setiap manusia membutuhkan
sabun mandi untuk membersihkan tubuh mereka serta untuk menjaga kelembutan
kulit mereka. Bahkan saat ini sudah banyak sabun mandi dengan berbagai merek
dan keharuman yang berbeda di pasarkan oleh perusahaan baik itu melalui iklan
di televisi maupun melalui internet.
Pemasaran sabun mandi melalui iklan harus
diikuti oleh berbagai nilai etika dan estetika yang telah ditetapkan. Namun
saat ini ada beberapa merek sabun mandi yang didalam periklanan tidak menerapkan
unsur etika dan estetika, lebih tepatnya iklan tersebut mengandung unsur
pornografi. Hal ini tidak baik, karena akan merusak perkembangan moral bangsa.
Maka dapat diberikan kesimpulan
bahwa iklan Sabun Lux menerapkan etika dan estetika didalam iklan produk mereka
baik itu di televisi ataupun media iklan lainnya.
Pendahuluan
Manusia memiliki berbagai macam
kebutuhan yang harus dipenuhi, selain kebutuhan yang harus dipenuhi manusia pun
harus menjaga kebersihan dirinya sendiri. Kebersihan tubuh salah satu yang
harus diperhatikan oleh manusia. Manusia membutuhkan sabun mandi untuk
membersihkan kulit mereka dari kotoran dan debu yang menempel dikulit mereka
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Meskipun debu dan kotoran tidak
terlihat pada kulit mereka, namun apabila debu dan kotoran tersebut tidak
dibersihkan dengan sabun, maka kelembaban kulit mereka lama-kelamaan akan
terkikis dan akan menempelnya sel kulit mati pada kulit. Jika dibiarkan kotoran
dan debu tersebut di kulit mereka, maka kulit akan terlihat kusam dan kasar.
Awalnya
kebersihan pribadi sudah dimulai dari sejak zaman pra-sejarah. Bahan mirip sabun
yang ditemukan dalam bejana gerabah selama penggalian di situs Babylon kuno
menunjukkan bahwa pembuatan sabun telah dikenal sejak 2800 SM. Ukiran pada
bejana tersebut mengatakan bahwa lemak direbus bersama abu, yang merupakan
metode pembuatan sabun, tetapi tak ada acuan tentang kegunaan Sabun Cuci itu sendiri.
Bahan semacam itu di
kemudian hari dipakai sebagai bahan pembantu penata rambut.
Kira-kira 4000 tahun yang silam, saat sabun belum dikenal, orang Hittite yang kini lebih dikenal sebagai orang Turki, biasa mencuci tangan dengan air yang diberi abu tanaman. Sementara itu, orang Romawi menggunakan lemak kambing yang dicampur dengan abu kayu api untuk menghasilkan sabun yang pada saat itu disebut sapo. Mereka menggunakan sapo untuk membersihkan badan dan mengobati luka. Orang Gaul di Eropa juga mengenal sapo. Bukan untuk mandi, tetapi untuk meminyaki rambut supaya mengkilat.
Kira-kira 4000 tahun yang silam, saat sabun belum dikenal, orang Hittite yang kini lebih dikenal sebagai orang Turki, biasa mencuci tangan dengan air yang diberi abu tanaman. Sementara itu, orang Romawi menggunakan lemak kambing yang dicampur dengan abu kayu api untuk menghasilkan sabun yang pada saat itu disebut sapo. Mereka menggunakan sapo untuk membersihkan badan dan mengobati luka. Orang Gaul di Eropa juga mengenal sapo. Bukan untuk mandi, tetapi untuk meminyaki rambut supaya mengkilat.
Sampai abad ke-10, kebersihan dan ilmu
pengetahuan masih terbengkalai. Baru setelah abad ke-10 orang mulai menyadari
kaitan antara kebersihan dan kesehatan. Di Eropa pembuatan sabun mulai popular,
terutama di Itali, Spanyol, Prancis dan Inggris. Sabun saat itu dibuat dari
campuran minyak olive atau minyak zaitun dengan wewangian bunga-bungaan. Pada abad ke-17 sabun hanya
untuk orang kaya karena harganya mahal. Benda itu termasuk barang mewah
sehingga dikenakan pajak tinggi di Inggris. Satu setengah abad kemudian,
Perdana Mentri Inggris saat itu, Gladstone menghapus pajak sabun demi menjaga
kebersihan. Industri sabunpun mulai tumbuh dimana-mana. Sabun saat itu padat,
berbentuk bongkahan besar, berwarna dan sudah wangi hanya dijual kiloan. Baru
kira-kira tahun 1830-an, sabun dibungkus kecil-kecil.
Perkembangan penggunaan sabun saat ini juga
didukung oleh perusahaan yang memproduksi sabun dengan berbagai macam bentuk,
wewangian, dan juga fungsinya. Saat ini sudah banyak inovasi terhadap sabun
yang diproduksi, ada sabun yang dapat mencerahkan kulit tubuh, menjaga
kelembaban kulit, dan memberikan kesegaran untuk tubuh seseorang.
Dengan semakin berkembangnya produksi sabun
mandi, maka persaingan yang dilakukan oleh setiap perusahaan akan semakin
ketat. Untuk itu setiap perusahaan dalam melakukan pemasaran produk sabun mandi
harus memiliki ide-ide yang selalu baru. Salah satu cara yang dilakukan
perusahaan dalam memasarkan produk sabun mandi melalui iklan di televisi. Iklan
adalah salah satu media yang digunakan untuk memperkenalkan barang atau jasa
kepada masyarakat luas secara cepat dan mudah. Didalam memasarkan produk
melalui iklan, perusahaan harus menerapkan nilai etika dan estetika .
Karena iklan yang baik adalah iklan yang tidak
mengandung unsur pornografi dan juga menerapkan sikap saling menghargai dengan
produk yang dipasarkan perusahaan lain agar tidak saling menjatuhkan produk. Salah
satu merek sabun mandi yang akan dibahas adalah Sabun Lux. Sabun Lux adalah
sabun mandi dengan pasar pertama yang diluncurkan pada tahun 1924. Sabun Lux
dijual dilebih dari 100 negara. Dengan kata lain pemasaran sabun Lux sudah
sangat luas. Untuk itu akan dibahas mengenai etika dan estetika yang terdapat
didalam iklan Sabun Lux.
Landasan
Teori
Ø Pengertian
Iklan
Rhenald Kasali (1992), berpendapat bahwa iklan
adalah pesan yang menawarkan suatu
produk yang ditujukan kepada masyarakat
lewat suatu media.
Frank Jefkins (1997), mengatakan iklan sebagai
pesan yang diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli.
Kotler dan Keller (2007:244), menyatakan bahwa
iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang,
atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.
Sedangkan Djaslim Saladin (2002:219)
mendefinisikan bahwa iklan adalah salah satu alat promosi, biasanya digunakan
untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat
dimana bentuk penyajian iklan ini bersifat non-personal.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat
saya simpulkan bahwa iklan adalah suatu alat yang dapat dijadikan sebagai
sarana atau media didalam memperkenalkan suatu produk (barang dan jasa) oleh
suatu perusahaan dengan tujuan untuk menawarkan kepada masyarakat agar membeli
produk tersebut.
o Elemen
Iklan
Berikut akan disampaikan beberapa elemen
penting didalam iklan, adalah sebagai berikut :
1)
Periklanan
adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa bentuk periklanan
seperti iklan layanan masyarakat, biasanya menggunakan ruang khusus yang
gratis.
2)
Selain
pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga terjadi proses
identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya menampilkan pesan mengenai kehebatan
produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen
sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan.
3)
Upaya
membujuk dan mempengaruhi konsumen.
4)
Periklanan
memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai pesan kepada audiens sasaran.
5)
Periklanan
mempunyai sifat bukan pribadi
6)
Periklanan
adalah audiens. Dalam iklan harus jelas ditentukan kelompok konsumen yang jadi
sasaran pesan.
o Jenis
- Jenis Iklan
Didalam mempromosikan dan mengenalkan suatu
produk, setiap perusahaan menggunakan iklan sebagai alat atau media agar
masyarakat luas dapat mengetahuinya. Baik iklan melalui televisi, internet,
radio, maupun koran. Jenis – jenis iklan menurut Kotler (2005:278), yaitu
sebagai berikut :
a.
Iklan Informatif (Informatif Advertising)
Iklan
yang dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk
baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
b.
Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)
Iklan
yang dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan
pembelian suatu produk atau jasa.
c.
Iklan Pengingat (Reminding Advertising)
Iklan
yang dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.
d.
Iklan Penguatan (Reinforcement Advertising)
Iklan yang dimaksudkan untuk meyakinkan
pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.
o
Manfaat
Iklan
Selain memiliki tujuan, iklan juga
memiliki beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut :
a)
Mengingatkan konsumen dan prospek konsumen
b)
Mengenai manfaat dari produk atau jasa
yang ditawarkan
c)
Membangun dan mempertahankan identitas
perusahaan
d)
Meningkatkan reputasi perusahaan
e)
Mendorong konsumen untuk membeli lebih
banyak
f)
Menarik konsumen baru untuk mengganti
konsumen yang hilang
g)
Membantu meningkatkan penjualan
h)
Mempromosikan dan memperkenalkan bisnis ke
konsumen, investor, dan pihak-pihak lainnya
Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa
pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Nilai
ekonomis suatu iklan sangat tergantung pada daya jangkau media yang digunakan.
Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
Iklan-iklan yang secara gagah tampil
dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang menarik menimbulkan
kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya
bermutu.
o
Daya
Tarik Iklan
Iklan juga harus memiliki unsur-unsur daya
tarik bagi masyarakat agar masyarakat merasa terhibur dan tidak bosan. Berikut
akan disampaikan beberapa daya tarik iklan, yaitu :
1) Daya tarik pesan iklan rasional
Ada
beberapa tipe pesan untuk menimbulkan daya tarik rasional, sehingga mendapat
perhatian dari konsumen. Berikut beberapa tipe daya tarik iklan rasional :
Faktual, Tipe ini
umumnya berhubungan dengan pengambilan keputusan high involvement yaitu
penerima pesan dimotivasi untuk dapat memproses informasi yang
menampilkan sisi manfaat produk dan keunggulan produk sekaligus menampilkan
argumentasi yang masuk akal, termasuk ke dalam tipe daya tarik faktual.
Potongan kehidupan
(Slice of life). Pesan iklan menampilkan potongan kehidupan yang banyak
ditampilkan di televisi. Penonton disuguhkan ke dalam bentuk kehidupan
sehari-hari. Misalnya iklan ibu-ibu dalam mencuci pakaian. Produk deterjen ini
menampilkan bagaimana aktivitas ibu-ibu masalah dalam mencuci. Pengaruh iklan
ini ingin agar supaya terjadi proses peniruan perilaku dari penonton.
Demonstrasi. Pesan
iklan yang ditampilkan menggambarkan kemampuan produk secara instrumental yang
mampu menyelesaikan masalah seperti iklan obat sakit kepala, pembersih lantai
penghilang ketombe yang merupakan teknik demostrasi dalam menampilkan pesan
iklannya.
Iklan perbandingan.
Iklan yang berusaha membandingkan keunggulan produk yang ditawarkan dengan
produk lain sejenis. Perusahaan berusaha meyakinkan konsumen produk yang
ditawarkan lebih baik dari yang lain.
2)
Daya tarik
didasarkan perasaan dan emosi
Penggunaan daya tarik perasaan dan emosi banyak
digunakan untuk produk mewah (mobil, lukisan, pakaian dll.) maupun produk yang
cukup murah (kopi, pasta gigi, air mineral dll). Berikut ini pesan iklan dengan
daya tarik perasaan dan emosi :
Rasa takut. Iklan
rasa takut biasa menampilkan aspek-aspek negatif atau hal-hal yang berbahaya
yang berhubungan dengan perilaku atau penggunaan produk yang tidak tepat.
Contoh iklan rasa takut, Produk pasta gigi menampilkan pesan iklan
yang menakut-nakuti konsumen seperti gigi akan keropos dan rusak jika
tidak dipelihara dengan menggunakan pasta gigi yang tepat.
Humor. Merupakan daya
tarik emosional karena dapat menarik perhatian dan dapat menimbulkan daya
tarik. Alasan menggunakan humor karena humor dapat membuat penerima pesan
memperoleh mood positif, maka probabilitas penerimaan pesan secara baik dan
akan lebih besar. Lain halnya dalam keadaan buruk (bad mood), penonton
cenderung tidak akan memperhatikan iklan tersebut.
Animasi. Animasi
banyak digunakan untuk produk-produk yang konsumennya anak-anak. Pengunaan
animasi untuk iklan sarapan pagi, coklat, susu, permen dan makanan lain. Alasan
penggunaan animasi adalah untuk menghindari rasa bosan dari konsumen, dengan
animasi yang direkayasa guna menarik perhatian penonton.
Seks. Banyak iklan
yang menggunakan tema iklan seks sebagai daya tarik iklan diprotes oleh
masyarakat dan kontroversial. Penggunaan tema seks memang sangat ampuh untuk
menarik perhatian penonton, bahkan untuk produk yang tidak berhubungan dengan
seks. Seperti iklan dengan kalimat ”Ini kacangku”.
Musik. Penggunaan
musik sebagai daya tarik iklan karena musik akan menimbulkan kharisma, wibawa
dan kesan tersendiri bagi produk yang iklankan.
Fantasi. Penggunaan
fantasi diyakini bisa menimbulkan perhatian dari penonoton. Produk makanan
kecil untuk anak-anak sering menggunakan fantasi.
3)
Perencanaan Media
Pemilihan media iklan dalam menyampai pesan memegang
peranan penting dalam proses komunikasi. Tanpa media, pesan tidak akan sampai
kepada kelompok konsumen yang kita inginkan. Oleh karena itu, memilih media
yang tepat akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin disampaikan kepada
kelompok sasaran akan sampai atau tidak. Pertama, perusahaan harus
menentukan siapa target konsumen yang akan dituju. Target konsumen bisa
dikelompok berdasarkan kelompok demografis seperti umur, pendidikan,
pendapatan, jumlah keluarga dll. Kedua, perusahaan perlu melihat kapan
iklan ditayangkan atau disampaikan kepada target konsumen. Setiap perbedaan
waktu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Diperlukan tiga tahap pengambilan keputusan mengenai
pemilihan media dalam beriklan :
v
Pimpinan harus
menetapkan jenis-jenis umum media yang akan digunakan, haruskah digunakan surat
kabar, televisi atau majalah.
v
Jika majalah yang
dipilih majalah, apakah yang harus digunakan jenis bidang khusus (umpamanya
majalah mengenai keluarga atau majalah umum).
v
Penentuan media harus
ditetapkan.
Ø
Pengertian Etika
Menurut Prof. Dr. Kees Bertens (2000:35), etika adalah cabang
filsafat yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia. Karena itu etika
dalam arti sering disebut juga “ filsafat praktis “.
Sedangkan Wikipedia mengungkapkan etika yang berasal dari Yunani
Kuno “ ethikos”, berarti timbul dari
kebiasaan. Artinya sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat
yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa etika adalah suatu
cara untuk menilai perilaku seseorang baik atau buruk.
o Etika Iklan Secara Umum
Dibawah ini
akan disajikan beberapa etika didalam iklan secara umum, yaitu :
a)
Jujur, artinya tidak memuat
konten yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang diiklankan.
b)
Tidak memicu konflik SARA.
c)
Tidak mengandung pornografi.
d)
Tidak bertentangan dengan
norma-norma yang berlaku.
e)
Tidak plagiat
o Etika Pariwara Indonesia
(EPI)
Berikut ini kutipan beberapa etika periklanan yang terdapat dalam
kitab EPI, sesuai yang telah disepakati Organisasi Periklanan dan Media Massa
tahun 2005 :
1)
Hak cipta ; penggunaan materi
yang bukan milik sendiri, harus atas ijin tertulis dari pemilik atau pemegang
merek yang sah.
2)
Bahasa ; iklan harus
disajikan dalam bahasa yang bisa dipahami oleh masyarakat, dan tidak
menggunakan persandian (enkripsi) yang dapat menimbulkan penafsiran selain dari
yang dimaksudkan oleh perancang pesan iklan tersebut.
3)
Tanda asteris (*) ; tanda
asteris tidak boleh digunakan untuk menyembunyikan, menyesatkan, membingungkan
atau membohongi khalayak tentang kualitas, kinerja atau harga sebenarnya dari
produk yang diiklankan ataupun tentang ketersediaan sesuatu produk.
4)
Pencantum harga ; jika harga
sesuatu produk dicantumkan dalam iklan, maka ia harus ditampakkan dengan jelas,
sehingga konsumen mengetahui apa yang akan diperolehnya dengan harga tersebut.
5)
Garansi ; jika suatu iklan
mencantumkan garansi atau jaminan atas mutu suatu produk, maka dasar-dasar
jaminannya harus dapat dipertanggung-jawabkan.
6)
Kekerasan ; iklan tidak boleh
langsung maupun tidak langsung menampilkan adegan kekerasan yang merangsang
atau memberi kesan membenarkan terjadinya tindakan kekerasan.
7)
Merendahkan ; iklan tidak
boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung.
8)
Peniruan ; iklan tidak boleh
meniru atribut khas yang telah lebih dulu digunakan oleh suatu iklan produk
pesaing dan masih digunakan hingga kurun dua tahun terakhir.
9)
Pornografi dan Pornoaksi ;
iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas dengan cara apa
pun, dan untuk tujuan atau alasan apa pun.
10) Khalayak Anak-Anak ; Iklan yang ditujukan kepada khalayak anak-anak
tidak boleh menampilkan hal-hal yang dapat mengganggu atau merusak jasmani dan
rohani mereka, memanfaatkan kemudah percayaan, kekurangan pengalaman, atau
kepolosan mereka. Film iklan yang ditujukan kepada, atau tampil pada segmen
waktu siaran khalayak anak-anak dan menampilkan adegan kekerasan, aktivitas
seksual, bahasa yang tidak pantas, dan
atau dialog yang sulit wajib mencantumkan kata-kata “BimbinganOrangtua” atau
simbol yang bermakna sama.
Ø Pengertian Estetika
A.G.Baumgarten (1735), mengungkapkan mengenai arti dari estetika
yang berasal dari bahasa Yunani aistheton
atau aisthetike yang bermakna
kemampuan untuk melihat melalui penginderaan.
Effendy (1993), menyatakan bahwa estetika adalah susunan bagian
dari sesuatu yang mengandung pola. Pola dimana mempersatukan bagian-bagian
tersebut yang mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya sehingga menimbulkan
keindahan.
Dari kedua
definisi di atas, dapat saya simpulkan bahwa estetika adalah suatu pandangan
yang menyatakan suatu keindahan yang dapat dilihat melalui indra penglihatan.
Metode Penelitian
o Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Sabun Lux.
o Data yang Digunakan
Data yang digunakan oleh
penulis : Data Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan mencari data
tentang etika dan estetika pada iklan dari internet dan jurnal-jurnal terkait.
Pembahasan
o Etika Iklan Sabun Lux
Seperti yang telah dijelaskan
diatas, mengenai pengertian-pengertian dari iklan dan juga etika bahwa iklan
yang memiliki etika harus lah iklan yang sesuai dengan etika-etika yang sudah
ada. Sebuah iklan tidak boleh melanggar unsur-unsur etika yang ada.
Sebagai salah satu contoh
iklan yang menerapkan etika didalam mempromosikan produknya ialah iklan Sabun
Mandi Lux. Sabun Lux adalah merek sabun kecantikan yang dikelola oleh Unilever.
Selain sabun, Lux juga termasuk merek shampo, shower gel, dan kondisioner. Lux
diperkenalkan pada tahun 1899 sebagai Sunlight Flakes. Sasaran Lux adalah
konsumen di berbagai negara, seperti Afrika Selatan, Arab Saudi, Thailand,
Brazil, India, dan Indonesia.
Didalam iklan sabun Lux tidak
menunjukkan unsur pornografi, pornoaksi, ataupun merendahkan produk lain. Iklan
sabun Lux masih menerapkan norma-norma yang ada dilingkungan masyrakat, dengan
tujuan agar tidak merusak moral masyarakat dan tidak merugikan terhadap
penjualan produknya.
o Etika Bisnis Dalam Promosi
Etika adalah kata yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu " ethno" yang artinya adalah sikap,
adab yang baik.sedangkan promosi adalah suatu kegiatan pemasaran yang di
jalankan dalam berbisnis dngan tujuan untuk mencapai yang telah ditetapkan
secara bersama. kegitan ii dilkukan dengan berbagai macam cara untuk mencapai
tujuan yang maksimal. bisnis dalam promosi dapat di lakukan melalui media cetak
dan media elektronik. dan promosiitu sendiri dapat dilakukan dengan cara, sales
promotion, personal selling, dan public relation.
Kegiatan ini perlu
juga didukung oleh yang namanya "etika" yaiut adab, aikap atau
perilaku yang baik anatara sesama. etika dalam berbisnis merupkan salah faktor
pendukung dalam menentukan sukses atau tidaknya daln menjalanka bisnisnya
karena hal ini berhubungan langsung dengan konsumen. sedangkan promosi itu
sendiri adalah sebagai alat perangsang bagi konsumen untuk segera melakukan
pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. jadi etika bisnis dalam promosi
merupakan suatu sikap yang harus dilakukan atau diterapkan oleh pemasar dalam
menjalankan kegiatan pemasaranya.karena denagn etika inilah yang akan
menimbulkan kesan dan citra bagi perusahaan. sehingga perusahaan perlu
memperhatikan dan menjaga dengan baik dalam beretika agar citra perusahaan
tertap terjaga dam memperoleh konsumen yang telah di targetkan.
Etika pemasaran atau
etika promosi adalah bagian dari etika bisnis. Etika bisnis menunjuk kepada
studi tentang aspek-aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis (Bertens).
Etika sebagai studi atau kajian adalah etika filosofis atau bagian dari ilmu
falsafah. Sedangkan etika sebagai praksis adalah etika terapan yang merupakan
pedoman berperilaku bagi komunitas moral tertentu.
Jika definisi tentang
etika bisnis di atas dikaitkan dengan empat kaidah dasar moral di atas, maka
etika promosi (sebagai bagian dari etika bisnis) menunjuk kepada studi tentang
aspek-aspek moral dari kegiatan melakukan promosi bisnis. Moral adalah sistem
nilai atau konsensus sosial tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar
atau salah, pantas atau tidak pantas. Perbuatan manusia atau institusi dalam
melakukan promosi bisnis adalah baik atau buruk, benar atau salah, pantas atau
tidak pantas, dinilai dengan pedoman apakah perbuatan itu adalah sesuai dengan
asas-asas beneficence, nonmaleficence, menghormati manusia, dan adil atau
tidak. Pedoman berpromosi itulah yang dinamakan etika promosi. Asas-asas etika
umum atau kaidah-kaidah dasar moral, yaitu:
o Asas kewajiban berbuat yang baik (beneficence, amar
ma?ruf).
o Asas kewajiban tidak berbuat yang menimbulkan mudharat
(nonmaleficence, nahi mungkar, do no harm, primum non nocere).
o Asas menghormati otonomi manusia (respect for
persons).
o Asas berlaku adil (justice, fairness).
Etika bisnis promosi ini juga ada hubungannya dengan
yang namanya komunikasi. sangat mustahil apabila yang namanya promosi tidak
membutuhkan komukasi baik secara langsung maupun tidak lansung. karena pada
dasarnya promosi adalah proes komunikasi antara produsen dan konsumen, maka
pemahamn komunikasi oleh produsen perlu diperhatikan dengn baik.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
diatas, maka dapat diberikan kesimpulan bahwa iklan Sabun Lux memiliki etika
dan estetika yang harus diterapkan oleh setiap perusahaan apabila ingin
mempromosikan produk mereka melalui iklan.
Saran
Meskipun sabun Lux didalam
mempromosikan produknya melalui iklan sudah sesuai dengan etika dan estetika,
namun diharapkan perusahaan harus semakin memperhatikan setiap peraturan –
peraturan didalam mempromosikan produknya melalui iklan baik iklan di televisi,
internet, koran, radio, dan lain-lain.
Daftar Pustaka
Bertens,
K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Kanisius (Anggota IKAPI). Yogyakarta.
Kotler,
Philip dan Kevin Lane Keller., 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas,
Jilid
1, dialihbahasakan oleh Benjamin Molan, Jakarta: PT Indeks.
elib.unikom.ac.id/.../jbptunikompp-gdl-sofianindr-18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar