Minggu, 21 Desember 2014

TUGAS 3 ETIKA BISNIS

ETIKA DAN ESTETIKA
PADA
IKLAN SABUN LUX


NAMA                     : RUTH APRIYANA TRI AYU
NPM                        : 19211500
KELAS                    : 4EA17


Abstraksi

            Setiap manusia pastinya selalu berusaha di dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kebutuhan akan kebersihan tubuh  pun sangat diperlukan oleh setiap manusia. Alat yang digunakan manusia didalam membersihkan tubuh mereka setiap hari dari debu dan keringat mereka adalah sabun. Setiap manusia membutuhkan sabun mandi untuk membersihkan tubuh mereka serta untuk menjaga kelembutan kulit mereka. Bahkan saat ini sudah banyak sabun mandi dengan berbagai merek dan keharuman yang berbeda di pasarkan oleh perusahaan baik itu melalui iklan di televisi maupun melalui internet.
             Pemasaran sabun mandi melalui iklan harus diikuti oleh berbagai nilai etika dan estetika yang telah ditetapkan. Namun saat ini ada beberapa merek sabun mandi yang didalam periklanan tidak menerapkan unsur etika dan estetika, lebih tepatnya iklan tersebut mengandung unsur pornografi. Hal ini tidak baik, karena akan merusak perkembangan moral bangsa.
            Maka dapat diberikan kesimpulan bahwa iklan Sabun Lux menerapkan etika dan estetika didalam iklan produk mereka baik itu di televisi ataupun media iklan lainnya.


Pendahuluan
            Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi, selain kebutuhan yang harus dipenuhi manusia pun harus menjaga kebersihan dirinya sendiri. Kebersihan tubuh salah satu yang harus diperhatikan oleh manusia. Manusia membutuhkan sabun mandi untuk membersihkan kulit mereka dari kotoran dan debu yang menempel dikulit mereka dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Meskipun debu dan kotoran tidak terlihat pada kulit mereka, namun apabila debu dan kotoran tersebut tidak dibersihkan dengan sabun, maka kelembaban kulit mereka lama-kelamaan akan terkikis dan akan menempelnya sel kulit mati pada kulit. Jika dibiarkan kotoran dan debu tersebut di kulit mereka, maka kulit akan terlihat kusam dan kasar.
Awalnya kebersihan pribadi sudah dimulai dari sejak zaman pra-sejarah. Bahan mirip sabun yang ditemukan dalam bejana gerabah selama penggalian di situs Babylon kuno menunjukkan bahwa pembuatan sabun telah dikenal sejak 2800 SM. Ukiran pada bejana tersebut mengatakan bahwa lemak direbus bersama abu, yang merupakan metode pembuatan sabun, tetapi tak ada acuan tentang kegunaan Sabun Cuci itu sendiri.
Bahan semacam itu di kemudian hari dipakai sebagai bahan pembantu penata rambut.
Kira-kira 4000 tahun yang silam, saat sabun belum dikenal, orang Hittite yang kini lebih dikenal sebagai orang Turki, biasa mencuci tangan dengan air yang diberi abu tanaman. Sementara itu, orang Romawi menggunakan lemak kambing yang dicampur dengan abu kayu api untuk menghasilkan sabun yang pada saat itu disebut sapo. Mereka menggunakan sapo untuk membersihkan badan dan mengobati luka. Orang Gaul di Eropa juga mengenal sapo. Bukan untuk mandi, tetapi untuk meminyaki rambut supaya mengkilat.
Sampai abad ke-10, kebersihan dan ilmu pengetahuan masih terbengkalai. Baru setelah abad ke-10 orang mulai menyadari kaitan antara kebersihan dan kesehatan. Di Eropa pembuatan sabun mulai popular, terutama di Itali, Spanyol, Prancis dan Inggris. Sabun saat itu dibuat dari campuran minyak olive atau minyak zaitun dengan wewangian bunga-bungaan. Pada abad ke-17 sabun hanya untuk orang kaya karena harganya mahal. Benda itu termasuk barang mewah sehingga dikenakan pajak tinggi di Inggris. Satu setengah abad kemudian, Perdana Mentri Inggris saat itu, Gladstone menghapus pajak sabun demi menjaga kebersihan. Industri sabunpun mulai tumbuh dimana-mana. Sabun saat itu padat, berbentuk bongkahan besar, berwarna dan sudah wangi hanya dijual kiloan. Baru kira-kira tahun 1830-an, sabun dibungkus kecil-kecil.
Perkembangan penggunaan sabun saat ini juga didukung oleh perusahaan yang memproduksi sabun dengan berbagai macam bentuk, wewangian, dan juga fungsinya. Saat ini sudah banyak inovasi terhadap sabun yang diproduksi, ada sabun yang dapat mencerahkan kulit tubuh, menjaga kelembaban kulit, dan memberikan kesegaran untuk tubuh seseorang.
Dengan semakin berkembangnya produksi sabun mandi, maka persaingan yang dilakukan oleh setiap perusahaan akan semakin ketat. Untuk itu setiap perusahaan dalam melakukan pemasaran produk sabun mandi harus memiliki ide-ide yang selalu baru. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produk sabun mandi melalui iklan di televisi. Iklan adalah salah satu media yang digunakan untuk memperkenalkan barang atau jasa kepada masyarakat luas secara cepat dan mudah. Didalam memasarkan produk melalui iklan, perusahaan harus menerapkan nilai etika dan estetika .
Karena iklan yang baik adalah iklan yang tidak mengandung unsur pornografi dan juga menerapkan sikap saling menghargai dengan produk yang dipasarkan perusahaan lain agar tidak saling menjatuhkan produk. Salah satu merek sabun mandi yang akan dibahas adalah Sabun Lux. Sabun Lux adalah sabun mandi dengan pasar pertama yang diluncurkan pada tahun 1924. Sabun Lux dijual dilebih dari 100 negara. Dengan kata lain pemasaran sabun Lux sudah sangat luas. Untuk itu akan dibahas mengenai etika dan estetika yang terdapat didalam iklan Sabun Lux.

Landasan Teori
Ø  Pengertian Iklan
Rhenald Kasali (1992), berpendapat bahwa iklan adalah pesan yang menawarkan  suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat  lewat suatu media.
Frank Jefkins (1997), mengatakan iklan sebagai pesan yang diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli.
Kotler dan Keller (2007:244), menyatakan bahwa iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar.
Sedangkan Djaslim Saladin (2002:219) mendefinisikan bahwa iklan adalah salah satu alat promosi, biasanya digunakan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat dimana bentuk penyajian iklan ini bersifat non-personal.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat saya simpulkan bahwa iklan adalah suatu alat yang dapat dijadikan sebagai sarana atau media didalam memperkenalkan suatu produk (barang dan jasa) oleh suatu perusahaan dengan tujuan untuk menawarkan kepada masyarakat agar membeli produk tersebut.

o   Elemen Iklan

Berikut akan disampaikan beberapa elemen penting didalam iklan, adalah sebagai berikut :
1)      Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat, biasanya menggunakan ruang khusus yang gratis.
2)      Selain pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga terjadi proses identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya menampilkan pesan mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang memproduksi produk yang ditawarkan.
3)      Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen.
4)      Periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai pesan  kepada audiens sasaran.
5)      Periklanan mempunyai sifat bukan pribadi
6)      Periklanan adalah audiens. Dalam iklan harus jelas ditentukan kelompok konsumen yang jadi sasaran pesan.

o   Jenis - Jenis Iklan

Didalam mempromosikan dan mengenalkan suatu produk, setiap perusahaan menggunakan iklan sebagai alat atau media agar masyarakat luas dapat mengetahuinya. Baik iklan melalui televisi, internet, radio, maupun koran. Jenis – jenis iklan menurut Kotler (2005:278), yaitu sebagai berikut :
a.       Iklan Informatif (Informatif Advertising)
Iklan yang dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
b.      Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)
Iklan yang dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan pembelian suatu produk atau jasa.
c.       Iklan Pengingat (Reminding Advertising)
Iklan yang dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa kembali.
d.      Iklan Penguatan (Reinforcement Advertising)
 Iklan yang dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

o   Manfaat Iklan

      Selain memiliki tujuan, iklan juga memiliki beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut :
a)      Mengingatkan konsumen dan prospek konsumen
b)      Mengenai manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan
c)      Membangun dan mempertahankan identitas perusahaan
d)     Meningkatkan reputasi perusahaan
e)      Mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak
f)       Menarik konsumen baru untuk mengganti konsumen yang hilang
g)      Membantu meningkatkan penjualan
h)      Mempromosikan dan memperkenalkan bisnis ke konsumen, investor, dan pihak-pihak lainnya
Manfaat iklan yang terbesar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Nilai ekonomis suatu iklan sangat tergantung pada daya jangkau media yang digunakan. Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
Iklan-iklan yang secara gagah tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang menarik menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang membuatnya bonafid dan produknya bermutu.

o   Daya Tarik Iklan

      Iklan juga harus memiliki unsur-unsur daya tarik bagi masyarakat agar masyarakat merasa terhibur dan tidak bosan. Berikut akan disampaikan beberapa daya tarik iklan, yaitu :

1)      Daya tarik pesan iklan rasional
            Ada beberapa tipe pesan untuk menimbulkan daya tarik rasional, sehingga mendapat perhatian dari konsumen. Berikut beberapa tipe daya tarik iklan rasional :
*      Faktual, Tipe ini umumnya berhubungan dengan pengambilan keputusan high involvement yaitu penerima pesan dimotivasi untuk dapat memproses informasi  yang menampilkan sisi manfaat produk dan keunggulan produk sekaligus menampilkan argumentasi yang  masuk akal, termasuk ke dalam tipe daya tarik faktual.
*      Potongan kehidupan (Slice of life). Pesan iklan menampilkan potongan kehidupan yang banyak ditampilkan di televisi. Penonton disuguhkan ke dalam bentuk kehidupan sehari-hari. Misalnya iklan ibu-ibu dalam mencuci pakaian. Produk deterjen ini menampilkan bagaimana aktivitas ibu-ibu masalah dalam mencuci. Pengaruh iklan ini ingin agar supaya terjadi proses peniruan perilaku dari penonton.
*      Demonstrasi. Pesan iklan yang ditampilkan menggambarkan kemampuan produk secara instrumental yang mampu menyelesaikan masalah seperti iklan obat sakit kepala, pembersih lantai penghilang ketombe yang merupakan teknik demostrasi dalam menampilkan pesan iklannya.
*      Iklan perbandingan. Iklan yang berusaha membandingkan keunggulan produk yang ditawarkan dengan produk lain sejenis. Perusahaan berusaha meyakinkan konsumen produk yang ditawarkan lebih baik dari yang lain. 

2)      Daya tarik didasarkan  perasaan dan emosi

Penggunaan daya tarik perasaan dan emosi banyak digunakan untuk produk mewah (mobil, lukisan, pakaian dll.) maupun produk yang cukup murah (kopi, pasta gigi, air mineral dll). Berikut ini pesan iklan dengan daya tarik perasaan dan emosi :
*      Rasa takut. Iklan rasa takut biasa menampilkan aspek-aspek negatif atau hal-hal yang berbahaya yang berhubungan dengan perilaku atau penggunaan produk yang tidak tepat. Contoh iklan rasa takut,  Produk pasta gigi menampilkan pesan iklan yang  menakut-nakuti konsumen seperti gigi akan keropos dan rusak jika tidak dipelihara dengan menggunakan pasta gigi yang tepat.
*      Humor. Merupakan daya tarik emosional karena dapat menarik perhatian dan dapat menimbulkan daya tarik. Alasan menggunakan humor karena humor dapat membuat penerima pesan memperoleh mood positif, maka probabilitas penerimaan pesan secara baik dan akan lebih besar. Lain halnya dalam keadaan buruk (bad mood),  penonton cenderung tidak akan memperhatikan iklan tersebut.
*      Animasi. Animasi banyak digunakan untuk produk-produk yang konsumennya anak-anak. Pengunaan animasi untuk iklan sarapan pagi, coklat, susu, permen dan makanan lain. Alasan penggunaan animasi adalah untuk menghindari rasa bosan dari konsumen, dengan animasi yang direkayasa guna menarik perhatian penonton.
*      Seks. Banyak iklan yang menggunakan tema iklan seks sebagai daya tarik iklan diprotes oleh masyarakat dan kontroversial. Penggunaan tema seks memang sangat ampuh untuk menarik perhatian penonton, bahkan untuk produk yang tidak berhubungan dengan seks. Seperti iklan dengan kalimat ”Ini kacangku”.
*      Musik. Penggunaan musik sebagai daya tarik iklan karena musik akan menimbulkan kharisma, wibawa dan kesan tersendiri bagi produk yang iklankan.
*      Fantasi. Penggunaan fantasi diyakini bisa menimbulkan perhatian dari penonoton. Produk makanan kecil untuk anak-anak sering menggunakan fantasi.

3)       Perencanaan Media   
Pemilihan media iklan dalam menyampai pesan memegang peranan penting dalam proses komunikasi. Tanpa media, pesan tidak akan sampai kepada kelompok konsumen yang kita inginkan. Oleh karena itu, memilih media yang tepat akan sangat menentukan apakah pesan yang ingin disampaikan kepada kelompok sasaran akan sampai atau tidak. Pertama, perusahaan  harus menentukan siapa target konsumen yang akan dituju. Target konsumen bisa dikelompok berdasarkan kelompok demografis seperti umur, pendidikan, pendapatan, jumlah keluarga dll. Kedua,  perusahaan perlu melihat kapan iklan ditayangkan atau disampaikan kepada target konsumen. Setiap perbedaan waktu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Diperlukan tiga tahap pengambilan keputusan mengenai pemilihan media dalam beriklan :
v  Pimpinan harus menetapkan jenis-jenis umum media yang akan digunakan, haruskah digunakan surat kabar, televisi atau majalah.
v  Jika majalah yang dipilih majalah, apakah yang harus digunakan jenis bidang khusus (umpamanya majalah mengenai keluarga atau majalah umum).
v  Penentuan media harus ditetapkan.

Ø  Pengertian Etika

Menurut Prof. Dr. Kees Bertens (2000:35), etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia. Karena itu etika dalam arti sering disebut juga “ filsafat praktis “.  
Sedangkan Wikipedia mengungkapkan etika yang berasal dari Yunani Kuno “ ethikos”, berarti timbul dari kebiasaan. Artinya sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa etika adalah suatu cara untuk menilai perilaku seseorang baik atau buruk.

o   Etika Iklan Secara Umum

Dibawah ini akan disajikan beberapa etika didalam iklan secara umum, yaitu :
a)      Jujur, artinya tidak memuat konten yang tidak sesuai dengan kondisi produk yang diiklankan.
b)      Tidak memicu konflik SARA.
c)      Tidak mengandung pornografi.
d)     Tidak bertentangan dengan norma-norma yang berlaku.
e)      Tidak plagiat

o   Etika Pariwara Indonesia (EPI)

Berikut ini kutipan beberapa etika periklanan yang terdapat dalam kitab EPI, sesuai yang telah disepakati Organisasi Periklanan dan Media Massa tahun 2005 :
1)      Hak cipta ; penggunaan materi yang bukan milik sendiri, harus atas ijin tertulis dari pemilik atau pemegang merek yang sah.
2)      Bahasa ; iklan harus disajikan dalam bahasa yang bisa dipahami oleh masyarakat, dan tidak menggunakan persandian (enkripsi) yang dapat menimbulkan penafsiran selain dari yang dimaksudkan oleh perancang pesan iklan tersebut.
3)      Tanda asteris (*) ; tanda asteris tidak boleh digunakan untuk menyembunyikan, menyesatkan, membingungkan atau membohongi khalayak tentang kualitas, kinerja atau harga sebenarnya dari produk yang diiklankan ataupun tentang ketersediaan sesuatu produk.
4)      Pencantum harga ; jika harga sesuatu produk dicantumkan dalam iklan, maka ia harus ditampakkan dengan jelas, sehingga konsumen mengetahui apa yang akan diperolehnya dengan harga tersebut.
5)      Garansi ; jika suatu iklan mencantumkan garansi atau jaminan atas mutu suatu produk, maka dasar-dasar jaminannya harus dapat dipertanggung-jawabkan.
6)      Kekerasan ; iklan tidak boleh langsung maupun tidak langsung menampilkan adegan kekerasan yang merangsang atau memberi kesan membenarkan terjadinya tindakan kekerasan.
7)      Merendahkan ; iklan tidak boleh merendahkan produk pesaing secara langsung maupun tidak langsung.
8)      Peniruan ; iklan tidak boleh meniru atribut khas yang telah lebih dulu digunakan oleh suatu iklan produk pesaing dan masih digunakan hingga kurun dua tahun terakhir.
9)      Pornografi dan Pornoaksi ; iklan tidak boleh mengeksploitasi erotisme atau seksualitas dengan cara apa pun, dan untuk tujuan atau alasan apa pun.
10)  Khalayak Anak-Anak ; Iklan yang ditujukan kepada khalayak anak-anak tidak boleh menampilkan hal-hal yang dapat mengganggu atau merusak jasmani dan rohani mereka, memanfaatkan kemudah percayaan, kekurangan pengalaman, atau kepolosan mereka. Film iklan yang ditujukan kepada, atau tampil pada segmen waktu siaran khalayak anak-anak dan menampilkan adegan kekerasan, aktivitas seksual, bahasa yang tidak  pantas, dan atau dialog yang sulit wajib mencantumkan kata-kata “BimbinganOrangtua” atau simbol yang bermakna sama.

Ø  Pengertian Estetika

A.G.Baumgarten (1735), mengungkapkan mengenai arti dari estetika yang berasal dari bahasa Yunani aistheton atau aisthetike yang bermakna kemampuan untuk melihat melalui penginderaan.
Effendy (1993), menyatakan bahwa estetika adalah susunan bagian dari sesuatu yang mengandung pola. Pola dimana mempersatukan bagian-bagian tersebut yang mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya sehingga menimbulkan keindahan.
Dari kedua definisi di atas, dapat saya simpulkan bahwa estetika adalah suatu pandangan yang menyatakan suatu keindahan yang dapat dilihat melalui indra penglihatan.

Metode Penelitian


o   Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Sabun Lux.


o   Data yang Digunakan
Data yang digunakan oleh penulis : Data Sekunder berupa data kualitatif, yaitu dengan mencari data tentang etika dan estetika pada iklan dari internet dan jurnal-jurnal terkait.


Pembahasan

o   Etika Iklan Sabun Lux

Seperti yang telah dijelaskan diatas, mengenai pengertian-pengertian dari iklan dan juga etika bahwa iklan yang memiliki etika harus lah iklan yang sesuai dengan etika-etika yang sudah ada. Sebuah iklan tidak boleh melanggar unsur-unsur etika yang ada.
Sebagai salah satu contoh iklan yang menerapkan etika didalam mempromosikan produknya ialah iklan Sabun Mandi Lux. Sabun Lux adalah merek sabun kecantikan yang dikelola oleh Unilever. Selain sabun, Lux juga termasuk merek shampo, shower gel, dan kondisioner. Lux diperkenalkan pada tahun 1899 sebagai Sunlight Flakes. Sasaran Lux adalah konsumen di berbagai negara, seperti Afrika Selatan, Arab Saudi, Thailand, Brazil, India, dan Indonesia.
Didalam iklan sabun Lux tidak menunjukkan unsur pornografi, pornoaksi, ataupun merendahkan produk lain. Iklan sabun Lux masih menerapkan norma-norma yang ada dilingkungan masyrakat, dengan tujuan agar tidak merusak moral masyarakat dan tidak merugikan terhadap penjualan produknya.

o   Etika Bisnis Dalam Promosi

Etika adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu " ethno" yang artinya adalah sikap, adab yang baik.sedangkan promosi adalah suatu kegiatan pemasaran yang di jalankan dalam berbisnis dngan tujuan untuk mencapai yang telah ditetapkan secara bersama. kegitan ii dilkukan dengan berbagai macam cara untuk mencapai tujuan yang maksimal. bisnis dalam promosi dapat di lakukan melalui media cetak dan media elektronik. dan promosiitu sendiri dapat dilakukan dengan cara, sales promotion, personal selling, dan public relation.
Kegiatan ini perlu juga didukung oleh yang namanya "etika" yaiut adab, aikap atau perilaku yang baik anatara sesama. etika dalam berbisnis merupkan salah faktor pendukung dalam menentukan sukses atau tidaknya daln menjalanka bisnisnya karena hal ini berhubungan langsung dengan konsumen. sedangkan promosi itu sendiri adalah sebagai alat perangsang bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. jadi etika bisnis dalam promosi merupakan suatu sikap yang harus dilakukan atau diterapkan oleh pemasar dalam menjalankan kegiatan pemasaranya.karena denagn etika inilah yang akan menimbulkan kesan dan citra bagi perusahaan. sehingga perusahaan perlu memperhatikan dan menjaga dengan baik dalam beretika agar citra perusahaan tertap terjaga dam memperoleh konsumen yang telah di targetkan. 
Etika pemasaran atau etika promosi adalah bagian dari etika bisnis. Etika bisnis menunjuk kepada studi tentang aspek-aspek moral dari kegiatan ekonomi dan bisnis (Bertens). Etika sebagai studi atau kajian adalah etika filosofis atau bagian dari ilmu falsafah. Sedangkan etika sebagai praksis adalah etika terapan yang merupakan pedoman berperilaku bagi komunitas moral tertentu.
Jika definisi tentang etika bisnis di atas dikaitkan dengan empat kaidah dasar moral di atas, maka etika promosi (sebagai bagian dari etika bisnis) menunjuk kepada studi tentang aspek-aspek moral dari kegiatan melakukan promosi bisnis. Moral adalah sistem nilai atau konsensus sosial tentang apa yang dianggap baik atau buruk, benar atau salah, pantas atau tidak pantas. Perbuatan manusia atau institusi dalam melakukan promosi bisnis adalah baik atau buruk, benar atau salah, pantas atau tidak pantas, dinilai dengan pedoman apakah perbuatan itu adalah sesuai dengan asas-asas beneficence, nonmaleficence, menghormati manusia, dan adil atau tidak. Pedoman berpromosi itulah yang dinamakan etika promosi. Asas-asas etika umum atau kaidah-kaidah dasar moral, yaitu:
o   Asas kewajiban berbuat yang baik (beneficence, amar ma?ruf).
o   Asas kewajiban tidak berbuat yang menimbulkan mudharat (nonmaleficence, nahi mungkar, do no harm, primum non nocere).
o   Asas menghormati otonomi manusia (respect for persons).
o   Asas berlaku adil (justice, fairness).
Etika bisnis promosi ini juga ada hubungannya dengan yang namanya komunikasi. sangat mustahil apabila yang namanya promosi tidak membutuhkan komukasi baik secara langsung maupun tidak lansung. karena pada dasarnya promosi adalah proes komunikasi antara produsen dan konsumen, maka pemahamn komunikasi oleh produsen perlu diperhatikan dengn baik.



Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diberikan kesimpulan bahwa iklan Sabun Lux memiliki etika dan estetika yang harus diterapkan oleh setiap perusahaan apabila ingin mempromosikan produk mereka melalui iklan.


Saran

Meskipun sabun Lux didalam mempromosikan produknya melalui iklan sudah sesuai dengan etika dan estetika, namun diharapkan perusahaan harus semakin memperhatikan setiap peraturan – peraturan didalam mempromosikan produknya melalui iklan baik iklan di televisi, internet, koran, radio, dan lain-lain.





Daftar Pustaka


Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Kanisius (Anggota IKAPI). Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller., 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas,
Jilid 1, dialihbahasakan oleh Benjamin Molan, Jakarta: PT Indeks.
elib.unikom.ac.id/.../jbptunikompp-gdl-sofianindr-18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar